Skandal Laptop Chromebook: Nadiem Makarim Terseret? Mantan Konsultan Mendikbud Dijemput Paksa!
JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek makin panas! Kali ini, sorotan tertuju pada Ibrahim Arief, mantan orang kepercayaan Nadiem Makarim. Kira-kira, apa peran Nadiem dalam pusaran korupsi ini?
Ibrahim Arief, yang dulu jadi konsultan Mendikbudristek, kini jadi tersangka. Drama penjemputan paksa terjadi di kediamannya di Jakarta Selatan, tepat saat ia sedang asyik bermain dengan anaknya. Ironis!
Abdul Qohar, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, mengungkap fakta mengejutkan. Katanya, Ibrahim dan Nadiem sudah punya rencana “khusus” sebelum Nadiem menjabat. Rencananya? Memaksakan penggunaan operating system tertentu dalam pengadaan TIK tahun 2020-2022. Wah, ada apa ini?
Lalu, siapa sebenarnya Ibrahim Arief ini? Kok bisa sampai jadi tersangka kasus korupsi?
Si Jenius IT Lulusan ITB yang Sempat Jadi Andalan Bukalapak
Ibrahim Arief, atau yang akrab disapa Ibam, adalah sosok yang cukup dikenal di dunia teknologi. Pria berusia 39 tahun ini adalah alumni SMAN 8 Jakarta dan lulusan Teknik Informatika ITB angkatan 2003-2008.
Aktif di Himpunan Mahasiswa Informatika, Ibam lulus dengan IPK yang cukup memuaskan, yaitu 3,26. Tapi, ambisinya tak berhenti di situ. Ia kemudian melanjutkan studi magister ke University of Eastern Finland, mendalami Computer Vision, Informatics, and Media Technology. Keren!
Hebatnya lagi, Ibam kuliah dengan beasiswa Erasmus Mundus Scholarship senilai 42.000 Euro dari European Commission. Sambil kuliah, ia juga sempat bekerja di beberapa perusahaan teknologi di Eropa.
Setelah malang melintang di Eropa, Ibam akhirnya kembali ke Indonesia pada 2016. Ia langsung bergabung dengan Bukalapak dan menduduki posisi penting, seperti VP of Engineering dan VP of R&D. Ia bahkan mengaku berperan besar dalam membawa Bukalapak menjadi unicorn bernilai miliaran dolar. Wow!
Pada 2019, Ibam pindah ke OVO sebagai VP of Engineering. Kariernya terus menanjak. Ia kemudian menjabat sebagai Chief Technology Officer di Govtech Edu Indonesia, memimpin tim besar yang terdiri dari 450 orang. Di sana, ia meluncurkan berbagai produk teknologi berskala besar untuk pemerintah, termasuk superapp untuk pendidikan.
Startup AI dan Masalah Kesehatan Jantung
Agustus 2024, Ibam memutuskan untuk mendirikan startup AI bernama Stealth AI. Startup ini fokus pada pengembangan pendamping percakapan AI suara yang menekankan empati dan personalisasi untuk kesehatan mental. Sebuah ide yang sangat relevan di era modern ini.
Namun, di tengah kesuksesannya, Ibam harus berurusan dengan hukum. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, ia tidak ditahan di rutan Kejaksaan Agung karena memiliki riwayat penyakit jantung. Ia kini berstatus tahanan kota.
“Terhadap Ibrahim Arief, yang bersangkutan dilakukan penahanan kota karena berdasarkan pemeriksaan dokter, yang bersangkutan mengalami gangguan jantung kronis,” jelas Abdul Qohar.
Kesimpulan: Skandal Chromebook, Babak Baru Dimulai?
Kasus korupsi laptop Chromebook ini masih terus bergulir. Dengan ditetapkannya Ibrahim Arief sebagai tersangka, dan dugaan keterlibatan Nadiem Makarim, kasus ini diprediksi akan semakin menarik untuk diikuti. Apakah akan ada tersangka lain? Bagaimana kelanjutan nasib startup AI yang baru didirikan Ibrahim Arief?
Bagaimana pendapatmu tentang kasus ini? Apakah Nadiem Makarim juga harus bertanggung jawab? Yuk, bagikan komentarmu dan jangan lupa share artikel ini ke teman-temanmu!









Leave a Comment