
TOP 3 dunia kemarin diawali dari dua warga Malaysia yang dibakar saat berwisata ke Bangkok. Kedua turis itu dibakar oleh pria pengangguran yang diduga sedang mengalami depresi.
Berita lainnya top 3 dunia adalah AS yang ingin menangkap Presiden Maduro hingga sejumlah negara protes penguasaan Gaza oleh Israel. Berikut selengkapnya:
1. Dua Warga Malaysia Dibakar Saat Plesir ke Bangkok
Dua turis Malaysia mengalami luka kritis setelah dibakar oleh seorang pria di Jalan Ratchadamri di Bangkok pada Kamis, 7 Agustus 2025 malam. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10 malam pada hari Kamis.
Dilansir dari The Star, saat itu ketika tersangka tiba-tiba menuangkan cairan thinner dari belakang ke dua warga negara Malaysia. Korban adalah seorang laki-laki bernama Ong, 26 tahun, dan perempuan Gan, 27 tahun, yang sedang duduk di tangga dekat pusat perbelanjaan.
Kuasa Usaha ad interim Kedutaan Besar Malaysia untuk Thailand, Bong Yik Jui, mengatakan telah mengunjungi para korban. Keduanya masih dalam kondisi kritis tetapi stabil.
Ia mengatakan Ong dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) di Rumah Sakit Umum Kepolisian. Korban lainnya, Gan menerima perawatan di Rumah Sakit Memorial Raja Chulalongkorn.
Ong mengalami luka bakar tingkat dua di sekujur tubuh bagian atasnya, baik bagian depan maupun belakang. Lukanya tergolong serius tetapi tidak mengancam jiwa. “Gan menderita luka bakar tingkat dua sebesar 36 persen, tetapi kondisinya stabil dan sadar,” ujarnya kepada Bernama.
Simak di sini selengkapnya.
2. Mengapa AS Ingin Menangkap Presiden Venezuela?
Amerika Serikat melipatduakan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Hadiah semula sebesar $25 juta (sekitar Rp406 miliar) yang ditetapkan oleh pemerintahan Donald Trump pada Januari dinaikkan menjadi $50 juta (sekitar Rp812 miliar), seperti dilansir Al Jazeera.
AS menuduh pemimpin Venezuela tersebut sebagai salah satu pengedar narkotika terkemuka di dunia dan bekerja sama dengan kartel untuk membanjiri AS dengan kokain yang dicampur fentanil.Jaksa Agung AS Pam Bondi mengumumkan peningkatan hadiah itu dalam sebuah video yang diunggah di media sosial pada Kamis, 7 Agustus 2025. Ia menuduh Nicolas Maduro bekerja sama dengan sindikat kejahatan Venezuela Tren de Aragua, Cartel of the Suns, dan Kartel Sinaloa yang terkenal kejam di Meksiko.
Bondi mengklaim Maduro sebagai salah satu pengedar narkoba terbesar di dunia dan ancaman bagi keamanan nasional AS. “Oleh karena itu, kami menggandakan hadiahnya menjadi $50 juta,” kata Bondi.
Ia juga menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, Maduro tidak akan lolos dari keadilan. Dalam kesempatan itu, ia memberikan nomor telepon hotline kepada public agar mereka dapat melaporkan informasi terkait Maduro.
Bondi juga mengatakan bahwa Departemen Kehakiman AS sejauh ini telah menyita lebih dari $700 juta aset yang terkait dengan Maduro, termasuk dua jet pribadi, sembilan kendaraan, dan mengklaim bahwa berton-ton kokain yang disita telah dilacak langsung ke presiden.
Baca selengkapnya di sini.
3. Reaksi Dunia atas Rencana Israel Menduduki Kota Gaza
Eskalasi Israel baru-baru ini di Jalur Gaza telah memicu kecaman internasional yang meluas, seiring para pemimpin dunia memperingatkan tentang dampak kemanusiaan yang parah. Kabinet keamanan Israel telah memberikan lampu hijau bagi strategi yang bertujuan merebut kendali Kota Gaza, yang meningkatkan kekhawatiran dunia, Al Jazeera melaporkan.
Pengumuman ini muncul pada Jumat, menyusul pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa Israel berencana untuk menegaskan otoritas militer atas seluruh Jalur Gaza.
Perluasan serangan Israel diperkirakan akan memperdalam krisis kemanusiaan yang sudah kritis di Gaza, yang kemungkinan akan menyebabkan gelombang pengungsian massal baru di tengah kekurangan pangan dan penderitaan yang berkelanjutan.
Berikut, reaksi dunia atas rencana Israel tersebut:
Kepala HAM PBB
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk meminta agar rencana pemerintah Israel mengambil alih militer secara penuh aas Jalur Gaza yang diduduki segera dihentikan. “Hal ini bertentangan dengan keputusan Mahkamah Internasional bahwa Israel harus mengakhiri pendudukannya sesegera mungkin, demi terwujudnya solusi dua negara yang telah disepakati dan demi hak Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri,” kata Turk.
Kantor Kepresidenan Palestina
Kantor kepresidenan Palestina mengecam keras pernyataan Netanyahu bahwa Israel berencana untuk menguasai sepenuhnya Jalur Gaza. Kantor Presiden Mahmoud Abbas mencap langkah tersebut sebagai “kejahatan langsung,” dan menyebutnya sebagai perpanjangan dari “genosida, pembunuhan sistematis, kelaparan, dan pengepungan,” seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Palestina, Wafa
. Selain itu, kepresidenan memperingatkan bahwa tindakan Israel tersebut akan mengakibatkan “bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Simak selengkapnya di sini.









Leave a Comment