
Kepanikan pecah di alur masuk Pelabuhan Sanur, Bali! Pada Selasa sore, 5 Agustus 2025, sekitar pukul 15.15 Wita, kapal cepat Bali Dolphin Cruise 2 mendadak terbalik, mengguncang ketenangan sore itu. Bayangkan, ada 75 penumpang dan 5 awak kapal (ABK) di dalamnya, baru saja bertolak dari Pelabuhan Nusa Penida menuju Sanur. Tragedi ini bukan hanya sekadar kecelakaan, melainkan sebuah insiden yang merenggut dua nyawa dan menyisakan duka mendalam. Siapa sebenarnya di balik kapal nahas ini?
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi langsung bereaksi cepat, meminta penanganan serius atas musibah terbaliknya kapal Bali Dolphin Cruise 2. Ia bahkan menyampaikan duka cita mendalam atas korban meninggal dan tak ragu meminta maaf atas nama pemerintah. “Kami memohon maaf dan akan melakukan penanganan serta evaluasi dengan cepat atas kejadian ini,” tegas Dudy pada Rabu, 6 Agustus 2025. Pertanyaan besar yang kini menghantui banyak pihak: siapa pemilik sah kapal fastboat Bali Dolphin Cruise 2 yang terlibat dalam insiden mengerikan ini?
Profil Pemilik Kapal Cepat Bali Dolphin Cruise 2
Berdasarkan data resmi dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel) Kemenhub, tirai misteri pemilik kapal cepat Bali Dolphin Cruise 2 akhirnya tersingkap. Kapal dengan nomor tanda pendaftaran 2019 Pd Nomor 3320/L ini ternyata dimiliki oleh PT Sucikra Jaya Mandiri. Kapal yang dibuat pada tahun 2019 ini, memiliki dimensi yang cukup mumpuni untuk melayani rute populer antara Pelabuhan Sanur dan Pelabuhan Banjar Nyuh, Nusa Penida.
Secara detail, kapal ini punya panjang 15,5 meter, lebar 3,6 meter, dan kedalaman 1,4 meter. Spesifikasi lainnya menunjukkan 23 gross tonnage (GT), tonase bersih 7, dan panjang keseluruhan kapal (LOA) mencapai 17,3 meter. PT Sucikra Jaya Mandiri sendiri bukanlah pemain baru; mereka adalah perusahaan feri yang sudah melayani pengiriman barang dan transportasi laut. Lantas, bagaimana insiden kapal terbalik di Sanur ini bisa terjadi pada kapal yang notabene dimiliki perusahaan berpengalaman?
Kronologi Kapal Cepat Bali Dolphin Cruise 2 Terbalik
Insiden kecelakaan kapal cepat Bali Dolphin Cruise 2 yang mengguncang publik ini terjadi di alur masuk Pelabuhan Sanur. Menurut keterangan Kemenhub, semua bermula saat kapal yang mengangkut 75 penumpang dan 5 ABK itu berangkat dari Pelabuhan Nusa Penida sekitar pukul 14.30 Wita. Perjalanan awalnya tampak normal, hingga detik-detik mencekam itu tiba.
Ketika kapal Bali Dolphin Cruise 2 hendak memasuki alur masuk Pelabuhan Sanur, tepatnya pukul 15.10 Wita, kapal sudah melewati pelampung suar merah dan hijau. Nakhoda pun memutar kemudi ke arah kiri, berniat masuk ke dermaga. Namun, nasib berkata lain. Tiba-tiba saja, ombak ganas menghantam lambung kiri kapal dengan kekuatan tak terduga, membuat kapal langsung terbalik dalam sekejap mata. Sebuah kejadian mengerikan yang tak terbayangkan!
Dalam kekacauan pasca-kecelakaan, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 73 penumpang dan 4 ABK yang selamat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara dan BMCC. Namun, duka mendalam tak terhindarkan: dua penumpang ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, hingga Selasa malam, satu ABK masih dalam pencarian intensif oleh tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan. Tim SAR yang bergerak cepat terdiri dari KSOP Kelas II Benoa, UPP Nusa Penida, Basarnas Denpasar, TNI AL, Ditpolairud Polda Bali, serta BNPB Daerah Denpasar.
Menhub juga menegaskan bahwa navigational warning telah dikeluarkan. Ini adalah langkah krusial untuk mencegah insiden laut serupa dan memastikan keamanan pelayaran di masa mendatang. Tragedi ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan di laut.
Insiden kapal cepat Bali Dolphin Cruise 2 terbalik ini membuka mata banyak pihak tentang kerentanan di jalur pelayaran yang ramai. Semoga keluarga korban diberi ketabahan, dan evaluasi mendalam yang dijanjikan pemerintah bisa membawa perubahan signifikan demi keselamatan penumpang di masa depan. Mari kita ambil hikmah dari peristiwa ini. Bagikan artikel ini untuk meningkatkan kesadaran tentang keselamatan pelayaran dan sampaikan opini Anda di kolom komentar: Menurut Anda, langkah konkret apa lagi yang harus diambil untuk mencegah tragedi serupa terjadi di kemudian hari?









Leave a Comment