Terbongkar! Jurus Bank Mandiri Jadikan Ribuan UMKM Lokal Jawara Global Lewat Program Revolusioner Ini
Saat Indonesia bersiap menyambut HUT ke-80 Republik, ada cerita luar biasa dari Bank Mandiri yang bukan cuma ikut merayakan, tapi juga secara nyata mengubah wajah ekonomi kerakyatan. Bayangkan, ribuan UMKM yang tadinya cuma bisa mimpi kini selangkah lagi menembus pasar dunia! Semua berkat satu inisiatif strategis yang sudah ‘bertransformasi’ sejak 2017: Rumah BUMN (RB)!
Menurut M. Ashidiq Iswara, Corporate Secretary Bank Mandiri, program Rumah BUMN ini bukan sekadar bantuan biasa. Ia menyebutnya ‘katalis’ sejati yang membuat UMKM Indonesia berani ‘naik kelas’ dan bersaing di panggung global. Ossy, sapaan akrab Ashidiq, menegaskan bahwa RB adalah wadah sinergi yang membuka pintu lebar-lebar bagi pelaku usaha untuk mengakses kompetensi, pasar, hingga pembiayaan yang selama ini sulit mereka jangkau secara berkelanjutan.
Faktanya, hingga pertengahan 2025, Bank Mandiri telah mengelola 23 Rumah BUMN aktif yang tersebar di pelosok negeri. Jangkauannya pun luar biasa: lebih dari 15.000 UMKM binaan telah merasakan dampaknya. Bayangkan, sepanjang tahun lalu saja, ada 1.500 pelatihan yang difasilitasi, mulai dari literasi digital yang bikin melek teknologi, pengelolaan keuangan yang makin pintar, sampai strategi ekspor yang bisa langsung bikin produk lokal mendunia!
Tidak percaya? Tengok saja kisah sukses Batik Al Warits dari Madura. Dari garasi rumah di tahun 2008, kini batik wangi aromaterapi mereka sudah terbang jauh sampai Australia dan Amerika Serikat! Warisatul Hasanah, sang pemilik, dengan bangga bercerita bagaimana RB Surabaya dan Bank Mandiri jadi ‘sayap’ mereka.
“Kami tumbuh bersama RB,” ujar Warisatul. “Bukan cuma pelatihan dan akses KUR dari Bank Mandiri, tapi juga pendampingan pameran hingga kami berhasil dapat suntikan dana 6.000 Euro dari PUM Netherlands. Dana itu? Langsung kami pakai buat beli alat rendam batik modern, produksi makin efisien, pasar makin luas. Luar biasa!”
Sejak 2020, Rumah BUMN memang sudah ‘bertransformasi’ menjadi lebih dari sekadar rumah. Kini ia punya lima peran utama yang bikin UMKM makin tak punya alasan untuk tidak maju: jadi pusat pengembangan UMKM, markas anak milenial (coworking space), posko tanggap bencana, sekaligus pusat literasi dan rujukan program kemitraan serta KUR. Dengan pendekatan bertingkat seperti Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global, RB serius ingin mencetak UMKM Champion di setiap sudut Indonesia.
Ossy menambahkan, sejak pertama diluncurkan sebagai bagian dari program Kementerian BUMN pada 2017, RB memang dirancang sebagai platform terintegrasi. “Bank Mandiri hadir bukan cuma dengan uang, tapi juga dengan edukasi, teknologi, dan kolaborasi komunitas,” pungkasnya.
Ke depan, Bank Mandiri (BMRI) tak akan berhenti di sini. Mereka punya target ambisius: memperluas jangkauan RB, memperkuat jaringan kemitraan, dan makin menggila dengan digitalisasi layanan. Dengan memanfaatkan teknologi dan data, mereka ingin melihat peningkatan UMKM ‘naik kelas’ secara signifikan sampai tahun 2027. Ini bukan sekadar bisnis, tapi bagian dari peta jalan akselerasi ekonomi berkelanjutan yang inklusif untuk seluruh rakyat Indonesia!
Sungguh, inisiatif Bank Mandiri melalui Rumah BUMN ini adalah bukti nyata komitmen untuk mewujudkan UMKM Indonesia yang tangguh, modern, dan mampu bersaing di kancah global. Ini bukan lagi mimpi, tapi realita yang sedang dibangun bersama-sama. Transformasi ini menunjukkan bagaimana sinergi antara bank besar dan pelaku usaha kecil bisa menciptakan gelombang perubahan ekonomi yang luar biasa. Jika Anda punya mimpi besar untuk usaha Anda, kisah-kisah seperti Batik Al Warits adalah inspirasi bahwa segalanya mungkin!
Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda juga merasakan dampak positif program serupa? Bagikan cerita Anda di kolom komentar dan bantu sebarkan semangat ini kepada lebih banyak wirausahawan lain!
Leave a Comment