
Sains Indonesia – , Jakarta – Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan ke-80 RI, sejumlah media sosial dipenuhi oleh fenomena pemasangan bendera Jolly Roger, yang merupakan simbol dari serial anime asal Jepang, One Piece. Aksi pemasangan bendera ini tidak hanya terlihat di rumah-rumah, tapi juga pada kendaraan pribadi.
Beberapa warga berpendapat emasangan bendera tersebut adalah bentuk ekspresi kekecewaan terhadap kinerja pemerintah, yang dianggap tidak memadai oleh sebagian masyarakat. Dalam konteks ini, One Piece tidak hanya menjadi simbol anime, tapi juga menjadi alat untuk menyuarakan ketidakpuasan sosial dan politik.
Mengapa Pemasang Bendera One Piece Tak Bisa Dipidana
Riki Hidayat, seorang warga Kebayoran, Jakarta Selatan, mengungkapkan dirinya berniat mengibarkan bendera One Piece Jolly Roger di depan rumahnya pada momen HUT Kemerdekaan ke-80 RI. Menurut dia, pengibaran bendera ini adalah simbol perlawanan terhadap pemerintah yang dianggap tidak memperhatikan hak-hak warganya.
“Ini bukan soal hilangnya rasa nasionalisme, ya,” ujar Riki, yang menegaskan bahwa tindakan ini tidak berarti mengurangi rasa cinta terhadap Tanah Air. “Saya cinta Tanah Air, tetapi saya cinta Tanah Air yang bisa melindungi hak-hak saya sebagai warga negara, bukan Tanah Air yang hanya memungut pajak tanpa memberikan hak yang sepadan,” jelasnya.
Bendera Jolly Roger yang dikibarkan ini merujuk pada simbol tengkorak yang digunakan oleh bajak laut dalam sejarah. Dalam One Piece, simbol ini menjadi identitas bagi kelompok bajak laut yang dipimpin oleh tokoh utama, Monkey D. Luffy.
Pada dasarnya, bendera ini terdiri atas tengkorak manusia yang diletakkan di atas dua tulang bersilang, yang pada awalnya digunakan untuk memperingatkan orang akan bahaya atau bahan berbahaya yang terkandung dalam suatu tempat atau barang. Namun masyarakat Indonesia memodifikasi bendera ini dengan cara menambahkan topi jerami pada tengkorak, sebuah elemen khas yang melambangkan karakter Monkey D. Luffy.
Profil Eiichiro Oda, Pencipta One Piece
Di balik kesuksesan fenomenal One Piece yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia, terdapat sosok Eiichiro Oda, seorang mangaka asal Jepang yang lahir pada 1 Januari 1975 di Kota Kumamoto. Oda, yang tumbuh dalam keluarga dengan latar belakang seni, mendapat inspirasi dari ayahnya yang merupakan seorang pelukis minyak.
Sejak kecil, Oda sudah memiliki minat yang besar terhadap menggambar, dan bercita-cita menjadi mangaka agar tidak harus menjalani pekerjaan biasa seperti orang dewasa lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, Oda sangat rajin membaca komik dan mencoba menggambar karya-karya sederhana.
Karier Oda di dunia manga dimulai pada usia 17 tahun, saat ia mengirimkan karya pertamanya berjudul Wanted!. Karya ini berhasil memenangi penghargaan Tezuka Award, yang membuka jalan baginya untuk berkarier di dunia manga. Kemudian Oda bekerja dengan beberapa mangaka terkenal, termasuk Nobuhiro Watsuki, pencipta Rurouni Kenshin, untuk membuat karya-karya yang akan mengarah pada terciptanya One Piece.
Pada 1997, Oda memulai serial One Piece di Weekly Shnen Jump. Manga ini awalnya bernama Romance Dawn sebelum akhirnya berubah menjadi One Piece. Sejak saat itu, One Piece berhasil meraih kesuksesan luar biasa, tidak hanya di Jepang, tapi juga di seluruh dunia. Manga ini kemudian diadaptasi menjadi anime, film, dan berbagai produk lain, dengan lebih dari 450 juta kopi terjual di seluruh dunia pada 2019.
Sebagai mangaka, Oda dikenal memiliki gaya menggambar yang khas, dengan pose yang penuh ekspresi dan gerakan. Tokoh utama dalam One Piece, Monkey D. Luffy, dikenal dengan tubuh elastis yang sangat mendukung gaya menggambar Oda yang energik. Selain itu, Oda terkenal dengan kemampuannya dalam menciptakan cerita yang menarik dan penuh dengan foreshadowing serta menjaga konsistensi cerita meskipun lore-nya makin kompleks.
Namun kesuksesan ini juga tidak datang tanpa tantangan. Oda dikenal dengan jadwal kerja yang sangat padat, yang membuatnya hanya tidur sekitar tiga jam per malam. Pada 2013, Oda bahkan dirawat di rumah sakit karena kelelahan. Namun ia tetap menggambar bahkan dari ranjang rumah sakit. Meski demikian, ia tetap menjaga komitmennya terhadap pekerjaannya. Oda juga dikenal sangat tertutup mengenai kehidupan pribadi. Ia menikah dengan Chiaki Inaba pada 2004 dan memiliki dua anak perempuan.
Kesuksesan dan Pengaruh Oda di Dunia Manga
Seiring berjalannya waktu, One Piece menjadi salah satu manga dan anime paling berpengaruh dalam sejarah. Anime ini telah tayang lebih dari dua dekade, dengan lebih dari 1.100 episode, dan diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa tahun ke depan.
One Piece telah memasuki kategori “The Big Three”, yang mencakup tiga anime terpopuler pada awal 2000-an, bersama dengan Naruto dan Bleach. Bahkan, setelah lebih dari dua dekade, One Piece tetap menjadi favorit para penggemar anime di seluruh dunia.
Oda juga terlibat langsung dalam pembuatan film-film adaptasi One Piece, termasuk Strong World, Z, Gold, Stampede, dan Red. Selain itu, ia menjalin hubungan persahabatan yang erat dengan mangaka-mangaka terkenal lain, seperti Masashi Kishimoto, pencipta Naruto. Ia selalu memberikan penghormatan kepada mangaka yang telah meninggal, seperti Shin’ga Gin, dengan membuat sampul manga berwarna hitam sebagai tanda berkabung.
Namun, meskipun One Piece meraih kesuksesan besar, Oda selalu menjaga keseimbangan antara pekerjaannya dan kehidupan pribadinya. Ia menyatakan bahwa setelah One Piece selesai, ia tidak berencana membuat serial panjang lain. Sebaliknya, ia berencana menikmati hidup bersama keluarga dan mungkin hanya membuat karya-karya pendek.
Hingga saat ini, kekayaan Eiichiro Oda diperkirakan mencapai US$ 200 juta, dengan penghasilannya yang tidak hanya berasal dari penjualan manga, tapi juga dari lisensi, merchandise, dan film adaptasi. Setiap tahun, Oda dapat meraup lebih dari 3 miliar yen, atau sekitar US$ 26 juta.
Yolanda Agne, Muhammad Nafis Wirasaputra, Kakak Indra Purnama, Novali Panji Nugroho, dan Yudono Yanuar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Fenomena Pengibaran Bendera One Piece Menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-80









Leave a Comment