Jerman Mendadak Balik Arah Soal Israel dan Gaza, Ada Apa? Sebuah Keputusan Bersejarah yang Bikin Geger Dunia!
Siapa sangka, Jerman, negara yang selama ini dikenal sebagai sekutu paling setia Israel, kini berbalik arah secara drastis! Sebuah keputusan mengejutkan baru saja diumumkan, dan ini bakal mengubah peta konflik di Gaza. Bersiaplah, karena kabarnya ini bakal jadi pukulan telak bagi Israel di tengah panasnya situasi.
Kanselir Friedrich Merz pada Jumat, 8 Agustus 2025, mengumumkan kabar yang bikin geger: Pemerintah Jerman takkan lagi menyetujui ekspor peralatan militer apa pun yang bisa digunakan Israel di Jalur Gaza, sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Bukan keputusan main-main ini, lho! Sikap tegas Jerman ini muncul sebagai respons atas rencana Israel yang ingin menguasai Kota Gaza, yang notabene adalah 25 persen wilayah di Jalur Gaza yang belum berhasil mereka kuasai.
Langkah ini, seperti dilansir The Times of Israel, adalah perubahan haluan super besar bagi Jerman. Selama ini, mereka adalah salah satu sekutu internasional Israel yang paling setia dan bisa diandalkan. Tapi sekarang, ceritanya beda.
Merz sendiri blak-blakan bilang, “semakin sulit untuk memahami” bagaimana rencana militer Israel ini bisa membantu mencapai tujuan sah untuk melucuti senjata Hamas dan membebaskan para sandera. Ini jelas sebuah sinyal keras bahwa kesabaran Jerman sudah di ambang batas.
“Pemerintah Jerman yakin bahwa tindakan militer yang lebih keras di Jalur Gaza yang diputuskan oleh kabinet Israel tadi malam semakin mempersulit tercapainya tujuan-tujuan ini,” kata Merz dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Arabiya. Maka dari itu, dalam situasi genting ini, ekspor peralatan militer yang bisa mampir ke Gaza dihentikan sementara.
Bagi Jerman, prioritas utama saat ini adalah pembebasan para sandera dan negosiasi gencatan senjata. Setelah itu, barulah Merz mengungkapkan keprihatinan mendalam atas penderitaan warga sipil Palestina yang tak bersalah di Jalur Gaza.
Ironisnya, keputusan Jerman ini datang saat kabinet politik-keamanan Israel sendiri baru saja menyetujui rencana pada Jumat pagi untuk mengambil alih Kota Gaza. Langkah ini disebut-sebut bakal memperluas “genosida” di Gaza, padahal kritik pedas sudah berdatangan dari dalam maupun luar negeri atas “genosida” Israel yang sudah berlangsung hampir dua tahun dan menghancurkan Gaza.
Meski begitu, Merz tetap mengklaim bahwa Israel punya hak untuk melucuti senjata Hamas dan mengupayakan pembebasan para sandera Israel. Di sisi lain, sekutu ekstremis sayap kanan dalam koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terus-terusan mendesak pengambilalihan total Gaza sebagai bagian dari klaim mereka untuk menghabisi pejuang Palestina Hamas. Tapi militer Israel sendiri sudah memperingatkan: langkah ini bisa membahayakan nyawa para sandera yang masih tersisa!
Sebagai informasi, Parlemen Jerman pada Juni lalu melaporkan bahwa lisensi ekspor untuk peralatan militer ke Israel senilai 485 juta euro atau sekitar Rp9 triliun sudah diberikan antara 7 Oktober 2023 dan 13 Mei 2025. Itu artinya, sejak dimulainya “genosida” Israel di Gaza, duit triliunan sudah mengalir dari Jerman.
Jadi, keputusan Jerman ini bukan sekadar berita biasa, melainkan gebrakan besar yang bisa mengubah dinamika konflik Gaza. Ini menunjukkan tekanan internasional terhadap Israel makin menguat, bahkan dari sekutu terdekatnya sekalipun. Bagaimana menurutmu, akankah sikap Jerman ini diikuti negara lain? Bagikan pendapatmu di kolom komentar dan jangan lupa sebarkan berita penting ini agar makin banyak yang tahu!









Leave a Comment