Skandal Jual Beli Kursi SPMB Terungkap! Dapodik Jadi Kunci Rahasianya?

Admin Utama

June 14, 2025

2
Min Read

Sains Indonesia – , Jakarta – Sekolah negeri favorit penuh sesak? Jangan sampai uangmu melayang sia-sia! Kemendikbudristek pasang ‘gembok’ super ketat di sistem penerimaan murid baru (SPMB) untuk basmi praktik jual-beli kursi! Tahun ajaran baru ini, permainan kotor di dunia pendidikan bakal dilibas habis-habisan.

Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Faisal Syahrul, tegas menyatakan bahwa sekolah tak bisa lagi seenaknya memanipulasi daya tampung. Jumlah rombongan belajar (rombel) dan daya tampung sudah ditetapkan, dan pelanggaran akan mendapat sanksi berat! Ini bukan gertakan, lho!

Kemendikbudristek serius memberantas praktik curang ini. Mereka gandeng KPK, kepolisian, kejaksaan, Ombudsman RI, dan inspektorat daerah untuk mengawasi ketat SPMB. Laporan masyarakat? Langsung ditindak! Jadi, siapapun yang coba-coba main-main, siap-siap berurusan dengan hukum!

Ini bagian dari pemantauan nasional SPMB di seluruh Indonesia. Kemendikbudristek berkomitmen memberikan akses pendidikan yang adil dan berkualitas untuk semua anak Indonesia. Tidak ada ruang untuk diskriminasi dan kecurangan!

Kepala SMA Negeri 3 Bekasi, Dedi Suryadi, menyatakan seluruh panitia dan operator sekolahnya telah menandatangani pakta integritas. Ia juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap oknum yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang. “Kalau ada yang menawarkan bantuan masuk SMA dengan membayar, itu jelas bukan dari kami. Kalau lolos, ya lolos murni,” tegasnya.

Masalahnya tak berhenti sampai di situ. Irjen Faisal juga menyoroti kecenderungan masyarakat yang hanya mengincar sekolah negeri. Ia menekankan pentingnya peran sekolah swasta yang juga berkualitas. Pemerintah daerah didorong untuk membantu siswa yang tak tertampung di sekolah negeri agar tetap bisa bersekolah di swasta yang terakreditasi baik.

Faisal mengajak seluruh elemen masyarakat, orang tua, sekolah, dan media untuk bersama-sama mengawal SPMB agar berjalan adil dan transparan. Memahami alur seleksi dan prosedur pelimpahan pilihan sekolah sangat penting.

“Kita semua bertanggung jawab atas suksesnya SPMB ini. Edukasi dan keterbukaan informasi adalah kunci. Kita pastikan tidak ada anak yang kehilangan haknya untuk mendapat pendidikan bermutu,” tutup Faisal.

Kesimpulannya? Era jual-beli kursi di sekolah negeri sudah berakhir! Kemendikbudristek serius memberantas praktik ini dan berkomitmen pada pendidikan yang adil. Bagaimana pendapatmu tentang langkah tegas ini? Bagikan artikel ini dan sampaikan komentarmu!

Leave a Comment

Related Post