Skandal Eks Stafsus Nadiem Makarim? Ibrahim Arief Hadapi Kejagung!

Admin Utama

June 12, 2025

2
Min Read

Skandal Rp9,9 triliun! Mantan stafsus Nadiem Makarim, Ibrahim Arief, akhirnya memenuhi panggilan ‘neraka’ dari Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Kamis (12/6/2025). Sosok penting di era Mendikbudristek Nadiem ini terseret dalam pusaran dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook yang nilainya fantastis!

Bukan sekadar panggilan biasa, Ibrahim diperiksa intens terkait kasus dugaan korupsi yang membayangi proyek laptop Chromebook di Kemendikbudristek dari tahun 2019 hingga 2022. Pagi itu, Ibrahim yang tampil rapi dengan kemeja batik, terlihat memasuki Gedung Kejagung. Tak sendiri, ia ditemani kuasa hukumnya, Indra Haposan Sihombing, dan menariknya, sebuah tas laptop hitam ikut menemaninya. Dokumen apa gerangan yang ada di dalamnya?

Sang pengacara, Indra, blak-blakan mengakui mereka membawa ‘amunisi’ berupa segudang dokumen penting. “Kita bawa dokumennya,” ujar Indra singkat. Dokumen-dokumen ini, katanya, berisi detail ‘tupoksi’ alias tugas dan fungsi pokok Ibrahim Arief selama menjabat sebagai stafsus Nadiem. Akankah dokumen ini menjadi kunci atau justru memberatkan?

Ternyata, Ibrahim Arief bukan satu-satunya. ‘Badai’ pengadaan Chromebook ini sudah lebih dulu ‘menyapu’ nama-nama besar lain di lingkaran Nadiem Makarim. Sebelumnya, Fiona Handayani, sesama eks stafsus Nadiem, sudah lebih dulu ‘digarap’ penyidik pada Selasa (10/6/2025), mendalami keterlibatannya. Nama Jurist Tan juga tak luput dari bidikan! Ia seharusnya diperiksa Rabu (11/6/2025), namun minta penundaan. Sekarang, Kejagung sudah menjadwalkan ulang ‘pertemuannya’ dengan Jurist Tan pada 17 Juni mendatang. Siapa lagi yang akan terseret?

Lantas, apa sih yang sebenarnya diusut Kejagung? Intinya, ada dugaan korupsi gede-gedean dalam pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek. Kejagung curiga ada ‘pemufakatan jahat’ di balik layar. Beberapa pihak diduga sengaja ‘mengatur’ tim teknis untuk membuat kajian fiktif, seolah-olah laptop Chromebook dengan sistem operasi ChromeOS adalah kebutuhan mutlak. Padahal, faktanya justru sebaliknya! Uji coba 1.000 unit Chromebook di tahun 2019 terbukti nggak efektif. Jadi, kenapa harus dipaksakan?

Dan yang bikin geleng-geleng kepala: total anggaran untuk ‘proyek’ laptop Chromebook ini mencapai angka yang fantastis, Rp9,9 triliun! Bayangkan, uang sebegitu banyak dialokasikan untuk sesuatu yang diduga tidak efektif dan berbau ‘pemufakatan jahat’.

Pemeriksaan Ibrahim Arief ini menjadi babak baru dalam pengusutan skandal pengadaan laptop Chromebook senilai triliunan rupiah di Kemendikbudristek. Dengan deretan mantan stafsus Nadiem Makarim yang mulai diperiksa, publik tentu berharap keadilan segera terungkap dan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab. Akankah kasus ini mengungkap lebih banyak fakta mencengangkan? Bagikan opini Anda di kolom komentar dan bagikan artikel ini agar lebih banyak orang tahu!

Leave a Comment

Related Post