Profil Satrio Dimas Adityo Bendahara Umum Gerindra yang Baru

Admin Utama

August 1, 2025

3
Min Read

Sains Indonesia – , Jakarta – Wajah politik Indonesia kembali dikejutkan! Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, baru saja menggebrak dengan menetapkan struktur kepengurusan anyar partainya untuk periode 2025-2030. Pengumuman monumental ini berlangsung di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Bukan cuma sekadar ganti baju, penetapan ini membawa angin segar sekaligus kejutan besar. Ada perombakan signifikan di posisi-posisi krusial, lho! Salah satu yang paling menyita perhatian adalah kursi Bendahara Umum DPP Partai Gerindra yang kini resmi diduduki oleh nama baru: Satrio Dimas Adityo.

Sebelumnya, Dimas, panggilan akrabnya, menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum DPP Partai Gerindra. Kini ia naik pangkat, menggantikan sosok yang tak asing lagi, Thomas Djiwandono. Tak hanya itu, posisi Sekretaris Jenderal juga tak luput dari sapuan perubahan. Kini tongkat komando Sekjen dipegang oleh Sugiono.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri ini mengambil alih tugas dari Ahmad Muzani, yang kini mendapat amanat baru sebagai Sekretaris Dewan Pembina sekaligus Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Gerindra. Sebuah rotasi yang patut dicermati!

Menurut Sugiono, perombakan kepengurusan partainya ini bukan tanpa tujuan. Ini adalah momentum emas untuk menguatkan tali persaudaraan dan soliditas di internal partai. Tentu saja, ujung-ujungnya demi satu tujuan mulia: mengamankan seluruh program pemerintahan Presiden Prabowo yang sedang berjalan. “Kami ucapkan terima kasih atas semua dukungan dari seluruh kader Partai Gerindra,” tegas Sugiono dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Siapa Sebenarnya Satrio Dimas Adityo? Jejak Bendahara Umum Gerindra yang Bikin Penasaran!

Nama Satrio Dimas Adityo mungkin masih asing di telinga sebagian orang, namun ia bukanlah pemain baru di kancah politik. Kader Gerindra ini sempat berlaga dalam Pemilu Legislatif 2024 sebagai calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat di daerah pemilihan Jawa Barat IV. Sayang seribu sayang, langkahnya menuju Senayan harus terhenti. Hanya satu calon dari Partai Gerindra yang berhasil melaju dari dapil tersebut, yakni Heri Gunawan.

Tapi jangan salah! Jejak Dimas tak cuma di dunia politik. Lulusan magister manajemen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga punya kiprah mentereng di dunia bisnis. Ia masuk dalam jajaran direksi di PT Mitra Stania Prima, sebuah perusahaan pertambangan timah yang beralamatkan di Komplek Industri dan Pelabuhan Air Kantung, Jalan Jelitik, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka.

Berdasarkan data resmi dari Mode One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, nama Satrio Dimas Adityo tercatat sebagai Direktur di perusahaan tambang ini. Dan yang lebih menarik lagi, susunan petinggi PT Mitra Stania Prima ternyata didominasi oleh politikus-politikus top Partai Gerindra, mulai dari jajaran komisaris hingga direksi. Ini bukan kebetulan!

Sebagai contoh, posisi Komisaris Utama PT Mitra Stania Prima diduduki oleh Hashim Sujono Djojohadikusumo, yang tak lain adalah adik kandung Presiden Prabowo Subianto. Lalu ada Harwendro Adityo Prabowo, seorang politikus Partai Gerindra, yang menjabat sebagai Komisaris. Bahkan, anak dari Hashim sekaligus keponakan Prabowo, Aryo Puspito Setiaki Djojohadikusumo, menduduki posisi Direktur Utama di perusahaan ini.

Selain Satrio Dimas Adityo, posisi direktur lainnya diisi oleh An Sudarno. Perubahan jajaran petinggi PT Mitra Stania Prima ini sudah berlaku sejak September 2024. Sementara itu, pemegang saham perusahaan tersebut adalah PT Arsari Tambang yang menggenggam 80 persen kepemilikan saham, serta PT Arsari Multi Tambang dengan sisa 20 persen saham.

Perombakan besar di tubuh Gerindra ini jelas mengirim sinyal kuat tentang arah dan strategi partai ke depan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Masuknya wajah-wajah baru di posisi strategis, serta integrasi figur politik di ranah bisnis, menunjukkan konsolidasi kekuasaan yang lebih dalam. Ini bukan sekadar pergantian pengurus, tapi penataan kekuatan untuk mengamankan visi besar Prabowo!

Bagaimana menurut Anda tentang perubahan drastis di Gerindra ini? Apakah ini langkah tepat untuk stabilitas pemerintahan mendatang? Jangan ragu untuk sampaikan opini Anda dan bagikan artikel ini agar lebih banyak lagi yang tahu!

Leave a Comment

Related Post