Profil Penerima Letjen Kehormatan: Eks Kepsek TN-Dewan Pembina Gerindra

Admin Utama

August 10, 2025

5
Min Read

Presiden Prabowo Subianto baru saja bikin kejutan besar di dunia militer! Dalam sebuah upacara megah bertajuk Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer TNI di Batujajar, Jawa Barat, Minggu (10/8) lalu, ia menyematkan gelar jenderal kehormatan bintang 3 atau letnan jenderal kepada enam sosok luar biasa. Ini bukan sembarang penghargaan, lho! Gelar ini diberikan kepada para purnawirawan yang punya rekam jejak segudang dan kontribusi tak terhingga bagi negara. Penasaran siapa saja para tokoh hebat yang kini resmi menyandang jenderal kehormatan Prabowo ini? Yuk, kita intip profil lengkapnya!

Total ada enam purnawirawan yang mendapat penghargaan prestisius tersebut. Mereka adalah:

  • Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Soehartono Soeratman
  • Marsekal Madya TNI Kehormatan (Purnawirawan) Bambang Eko Suharyanto
  • Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan
  • Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Musa Bangun
  • Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Glenny Kahirupan
  • Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Tony SB Hoesodo

Mari kita bedah satu per satu profil para penerima gelar kehormatan ini, yang tak hanya punya karier cemerlang di militer, tapi juga sukses di berbagai bidang pasca-purnawirawan.

Profil Para Jenderal Kehormatan Bintang 3

Soehartono Soeratman: Dari Kopassus hingga Ketua KONI Pusat
Pria yang akrab disapa Tono Soeratman ini lahir di Makassar, 16 September 1952 dan lulus dari Akademi Militer (Akmil) 1975. Ia langsung terjun ke Korps Infanteri Kopassus, satuan elite yang tak diragukan lagi. Tono pernah memegang sejumlah jabatan strategis, mulai dari Perwira Operasi Detasemen 81 Penanggulangan Teror, Komandan Batalyon 31 Grup 3, hingga Komandan Grup 3 Kopassus. Kariernya terus melesat hingga menjabat Danrem 164/Wira Dharma, Wakil Kepala Pusat Penerangan TNI, Asisten Intelijen, dan Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat. Puncaknya, pada 2008-2010, ia memimpin Kodam VI/Tanjungpura dan menjadi Asisten Operasi Panglima TNI pada 2010. Setelah pensiun, Tono Soeratman tak berhenti mengabdi. Ia sukses menjadi Ketua Umum KONI Pusat selama dua periode (2011-2015 dan 2015-2019) dan bahkan ditunjuk langsung oleh Prabowo Subianto sebagai Kepala SMA Taruna Nusantara, Magelang, pada 2019 hingga 2024.

Bambang Eko Suharyanto: Wamensesneg dengan Segudang Ilmu Hukum
Mungkin banyak yang belum tahu, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Bambang Eko Suharyanto ternyata punya latar belakang militer yang sangat kuat! Pria kelahiran Jember, 1 Oktober 1961 ini memulai karier militernya setelah lulus dari Sekolah Perwira Militer Wajib (Sepamilwa) pada 1987. Pendidikan Bambang Eko tidak main-main, ia menempuh berbagai kursus dan pendidikan di dalam maupun luar negeri, mayoritas berfokus pada hukum. Sebut saja Law Operation Course di Amerika (1999), Legal Adviser Course di Australia (2003), hingga Sesko TNI (2010). Pengalamannya di bidang hukum militer sangat mumpuni, dari Kasi Kumniter Subdisiplin Kumdira Dinas Hukum TNI AU hingga Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Sosial sebelum akhirnya dipercaya menjadi Wamensesneg bersama Juri Adiantoro oleh Presiden Prabowo.

Chairawan Kadarsyah: Patriot Kopassus yang Setia di Gerindra
Lahir pada 26 Desember 1956, Chairawan Kadarsyah adalah lulusan Akmil 1980 dan juga bergabung dengan Korps Infanteri Kopassus. Selama berdinas, ia pernah menjabat Komandan Grup 4/Sandi Yudha Kopassus, Danrem 011/Lilawangsa, Kepala Pos Wilayah NAD pada Badan Intelijen Negara, hingga Kepala Dinas Jasmani Angkatan Darat. Setelah purnatugas, Chairawan aktif di dunia politik, menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra periode 2015-2020. Bahkan, pada 2019, ia ditunjuk sebagai Asisten Khusus IV Menteri Pertahanan saat Prabowo Subianto masih menjabat posisi tersebut. Kesetiaannya pada negara dan partai Prabowo tak perlu diragukan.

Musa Bangun: Dari Kostrad ke Komisaris Utama PT Inalum
Musa Bangun, kelahiran Karo pada 1959, merupakan lulusan Akmil 1983 dari Korps Infanteri. Sepanjang karier militernya, ia menduduki jabatan strategis seperti Danyonif Linud 328/Kostrad, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, Inspektur Kostrad, hingga Koorsahli Kasad. Setelah pensiun, Musa tak ragu terjun ke panggung politik, menduduki posisi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Tak hanya itu, sejak 10 Juni 2025, Musa juga dipercaya menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen di BUMN besar, PT Inalum. Sebuah bukti bahwa dedikasi tak berhenti di barak militer.

Glenny Kahirupan: Angkatan 70-an yang Jadi Penasihat Prabowo
Lahir di Manado, 11 Februari 1949, Glenny Kahirupan mengawali karier militernya dengan menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 1970. Ia seangkatan dengan tokoh-tokoh besar seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, hingga Ryamizard Ryacudu. Glenny adalah seorang pilot TNI AD berpengalaman, bahkan punya sertifikat CPL (Commercial Pilot License) dan PPL (Private Pilot License). Ia pernah menjalani operasi militer di berbagai wilayah konflik seperti Timor Timur, Aceh, Kalimantan Barat, dan Papua. Jabatan strategisnya meliputi Wadanrem Timor Timur, Danrem 073/Makutaram, hingga Penasihat Keamanan pada Satgas P3TT (Pelaksana Penentuan Pendapat di Timor Timur) pada 1999. Pasca pensiun, Glenny aktif di Partai Gerindra, bahkan sempat mencalonkan diri sebagai Wagub Sulut pada 2015 dan masuk dalam struktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Kini, ia dipercaya sebagai bagian dari Dewan Pembina Partai Gerindra oleh Prabowo sendiri.

Tony SB Hoesodo: Sosok Misterius di Balik Sorotan Alutsista
Ada nama yang mungkin kurang familiar, namun sepak terjangnya tak kalah menarik, bahkan sempat jadi sorotan publik. Tony SB Hoesodo. Informasi tentangnya memang tak sebanyak yang lain, namun ia tercatat sebagai Komisaris Independen PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Lebih dari itu, nama Tony juga sempat mencuat sebagai Direktur di PT Teknologi Militer Indonesia (PT TMI), sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang alutsista dan didirikan pada 14 Agustus 2020. PT TMI menjadi sorotan seiring mencuatnya dokumen Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024, yang konon membutuhkan dana fantastis Rp 1.760 triliun dengan skema utang asing. Meski Kementerian Pertahanan kemudian membantah angka tersebut dan memastikan tidak akan membebani keuangan negara, sosok Tony SB Hoesodo tetap menarik perhatian publik.

Penghargaan ini bukan cuma sekadar simbol, tapi sebuah pengakuan nyata atas dedikasi dan pengabdian luar biasa para patriot bangsa. Mereka adalah bukti nyata bahwa pengabdian tak lekang oleh waktu, bahkan setelah purnatugas, dan bisa terus berkontribusi di berbagai lini. Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Presiden Prabowo ini dalam memberikan gelar letnan jenderal kehormatan? Siapa di antara para penerima bintang 3 ini yang paling menginspirasi Anda? Yuk, bagikan pandangan Anda di kolom komentar dan sebarkan artikel ini agar semakin banyak yang tahu kisah-kisah hebat ini!

Leave a Comment

Related Post