Geger! Beras yang kamu makan di rumah, mungkin saja diam-diam jadi biang kerok kerugian triliunan rupiah buat negara! Presiden Prabowo Subianto sampai turun tangan, memanggil para pejabat tinggi hari ini juga, untuk membahas skandal beras oplosan yang merajalela ini.
Ya, benar sekali. Sore ini, Rabu (30/7/2025), Presiden Prabowo akan menggelar rapat terbatas super penting di Istana Kepresidenan Jakarta. Menteri Pertanian Amran Sulaiman sendiri yang membocorkan hal ini, meski ia tidak bisa memastikan secara gamblang apakah kasus beras oplosan yang sedang bikin heboh itu akan jadi menu utama. “Ya, pasti, ya saya kira sekitar itu (beras hingga pupuk). Masalah beras, kemudian yang kemarin premium, medium. Saya kira nanti dibahas, seperti apa posisi terakhir,” ungkap Amran usai pertemuan di Istana.
Tak hanya Mentan Amran, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin juga akan ikut dipanggil dalam rapat ini. Sinyal kuat bahwa persoalan ini memang sangat serius dan melibatkan hukum. Ini bukan main-main, apalagi kalau bicara nasib perut rakyat dan kestabilan harga pangan.
Prabowo Perintahkan Usut Tuntas Beras Oplosan!
Sebelumnya, pada Senin (21/7/2025), Presiden Prabowo sudah menunjukkan ketegasannya. Ia memerintahkan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut habis kasus beras oplosan ini. Baginya, praktik busuk mengoplos beras adalah penipuan murni dan tindak pidana yang harus ditindak tegas. “Saya minta Jaksa Agung sama Kapolri usut dan tindak. Ini pidana,” tegas Prabowo saat meluncurkan Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah.
Bayangkan saja, laporan yang diterima Prabowo menyebutkan bahwa praktik curang beras oplosan ini sudah merugikan masyarakat hingga Rp 100 triliun setiap tahunnya! Angka yang fantastis, bukan? Padahal, pemerintah banting tulang mencari pemasukan dari pajak dan bea cukai, tapi di sisi lain, ada oknum yang malah seenaknya meraup untung dari praktik yang merugikan rakyat kecil. “Saya tidak terima. Saya disumpah di depan rakyat, untuk memegang teguh UUD 1945 dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku. Saya perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung usut, tindak,” serunya, menunjukkan betapa geramnya sang Presiden.
Membongkar Modus Kasus Beras Oplosan: Lebih Licik dari yang Kita Kira!
Mentan Andi Amran Sulaiman sebelumnya sudah membongkar kebusukan ini. Beras oplosan ini bahkan sudah berani mejeng di rak-rak supermarket dan minimarket, dikemas seolah-olah beras premium kelas wahid, padahal kualitas dan kuantitasnya cuma akal-akalan belaka. Hasil investigasi Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan menemukan ada 212 merek beras yang terbukti tidak memenuhi standar mutu, mulai dari berat kemasan yang tidak sesuai hingga label mutu yang menipu.
Contohnya? Ada beras dengan kemasan “5 kilogram” tapi isinya cuma 4,5 kg. Lebih parah lagi, banyak yang mengklaim “beras premium” padahal aslinya kualitas biasa saja, bahkan cenderung jelek. “Ini kan merugikan masyarakat Indonesia, itu kurang lebih Rp 99 triliun, hampir Rp 100 triliun kira-kira, karena ini terjadi setiap tahun,” kata Amran dalam video yang diterima Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).
Satu kilogram beras saja, selisihnya bisa mencapai Rp 2.000 hingga Rp 3.000! Kalau dikalkulasi dalam skala nasional selama 5 tahun, kerugiannya bisa menyentuh Rp 500 triliun. Dan jika 10 tahun? Bisa tembus Rp 1.000 triliun! Sebuah angka yang membuat kepala pusing dan hati miris, mengingat uang sebanyak itu seharusnya bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
Kasus beras oplosan ini benar-benar mencoreng kepercayaan publik dan merugikan negara secara masif. Langkah cepat Presiden Prabowo memanggil jajaran tinggi adalah bukti keseriusan pemerintah dalam memberantas praktik culas ini. Mari kita pantau terus perkembangan kasus ini, agar para pelaku penipuan beras yang merugikan miliaran rupiah ini bisa segera diadili. Apa pendapatmu tentang skandal beras oplosan ini? Yuk, bagikan di kolom komentar dan sebarkan informasi penting ini agar makin banyak yang tahu!









Leave a Comment