[POPULER GLOBAL] Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Dilanggar | Rusia Siksa Tentara Desersi, Diikat di Pohon

Admin Utama

July 30, 2025

3
Min Read

Sains Indonesia – Berita mengenai gencatan senjata Thailand-Kamboja yang dilanggar beberapa jam setelah disepakati, memuncaki daftar Populer Global saat ini.

Sedangkan di bawahnya, sebuah video yang memperlihatkan di medan perang Ukraina ada seorang prajurit Rusia diikat di pohon dan ditinggalkan begitu saja.

Berita lainnya yang banyak dibaca di kanal Global Kompas.com adalah terkait beberapa ungkapan dari pemimpin Thailand maupun Kamboja terkait perang Malaysia dalam gencatan senjata.

Baca juga: Thailand Kecam Kamboja atas Dugaan Pelanggaran Gencatan Senjata

Selengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Selasa (29/7/2025) hingga Rabu (30/7/2025) pagi yang dapat disimak:

1. Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Dilanggar Beberapa Jam Setelah Disepakati

Gencatan senjata Thailand-Kamboja yang baru disepakati pada Senin (28/7/2025) malam telah dilanggar hanya beberapa jam setelah mulai berlaku.

Militer Thailand menuding pasukan Kamboja melancarkan serangan di wilayah perbatasan, meskipun kedua negara telah menyepakati penghentian perang Thailand-Kamboja demi meredam ketegangan yang memanas di wilayah sengketa.

Kesepakatan gencatan senjata tanpa syarat itu dicapai dalam pertemuan yang digelar di Putrajaya, Malaysia, dan mulai berlaku Selasa (29/7/2025) pukul 00.00 waktu setempat.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. Rusia Siksa Tentara Desersi: Diikat di Pohon, Biarkan Diserang Drone

Sebuah video yang terekam di medan perang Ukraina memperlihatkan seorang prajurit Rusia diikat ke pohon dan ditinggalkan begitu saja.

Nasibnya tak diketahui, tetapi ancaman yang menghantuinya sangat jelas: drone serang Ukraina yang dijuluki Baba Yaga tengah mengudara.

Baba Yaga mengacu pada sosok penyihir menakutkan dari cerita rakyat Slavia yang disebut memakan korbannya. Nama itu kini digunakan tentara Rusia untuk menyebut drone Ukraina berukuran besar yang menyebarkan ketakutan di medan tempur.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

Baca juga: Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Resmi Berlaku Hari Ini, Pengungsi Gembira

3. Ungkapan Pemimpin Thailand-Kamboja atas Peran Malaysia dalam Gencatan Senjata

Pemerintah Thailand dan Kamboja menyampaikan apresiasi mendalam atas peran Malaysia dalam upaya penghentian perang Thailand-Kamboja di perbatasan.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, menyebut pertemuan khusus yang diprakarsai Perdana Menteri Malaysia merangkap Ketua ASEAN, Anwar Ibrahim, sebagai langkah penting dan tepat waktu dalam mendorong terwujudnya gencatan senjata.

“Hari ini kami mengadakan pertemuan yang baik dan hasil yang sangat baik, yang kami harap dapat segera menghentikan pertempuran yang telah menyebabkan banyak korban jiwa, cedera, dan juga menyebabkan banyak pengungsian,” ujar Hun Manet dalam konferensi pers usai pertemuan di Kediaman PM Anwar di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7/2025).

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

4. Iran Ancam Balas Lebih Keras jika AS dan Israel Lakukan Serangan Lagi

Pemerintah Iran menyatakan siap memberikan respons yang lebih keras terhadap Amerika Serikat (AS) dan Israel jika kedua negara ini kembali melakukan serangan terhadap wilayah Iran.

Peringatan itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melalui unggahan di platform X, Senin (28/7/2025).

Pernyataan tersebut menanggapi ancaman Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya menyebut akan menghancurkan program nuklir Iran jika negara itu melanjutkan aktivitas pengayaan uranium.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

Baca juga: Kim Yo Jong Peringatkan AS soal Desakan Denuklirisasi Korea Utara

5. Perang 5 Hari dengan Kamboja, Thailand Rugi Rp 5 Triliun

Pemerintah Thailand memperkirakan kerugian awal akibat konflik bersenjata lima hari dengan Kamboja mencapai lebih dari 10 miliar baht (sekitar Rp 5 triliun).

Jumlah ini belum termasuk dampak ekonomi lanjutan seperti terganggunya aktivitas perdagangan dan distribusi barang di wilayah perbatasan.

Menteri Keuangan Thailand, Pichai Chunhavajira, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan anggaran awal sebesar 25 miliar baht (sekitar Rp 12 triliun) untuk memitigasi dampak kerusakan infrastruktur dan membantu warga yang terdampak.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

Leave a Comment

Related Post