Perancis-Inggris Akan Akui Palestina, Apa Artinya dan Bagaimana Respons Israel?

Admin Utama

July 30, 2025

5
Min Read

Sains Indonesia – Inggris dan Perancis menyatakan akan mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

Langkah ini menandai pergeseran penting dalam kebijakan luar negeri kedua negara Eropa tersebut, terutama di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel dan memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza.

Keputusan Inggris akan akui Palestina ini diumumkan di tengah desakan kuat dari parlemen. Lebih dari 250 anggota parlemen lintas partai menandatangani surat yang mendesak Perdana Menteri Sir Keir Starmer untuk segera mengambil langkah pengakuan tersebut.

Baca juga: Inggris Akan Akui Palestina pada September jika Israel Tak Setujui Gencatan Senjata

Meski sebelumnya menolak, dengan alasan bahwa pengakuan negara Palestina seharusnya menjadi bagian dari proses perdamaian yang lebih luas, Starmer kini mengubah posisinya. Ia menegaskan, pengakuan akan dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah syarat.

Di sisi lain, Perancis telah lebih dulu mengambil sikap tegas. Presiden Emmanuel Macron mengumumkan pengakuan resmi terhadap Palestina, menjadikan Perancis negara pertama dalam kelompok G7 yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Langkah Inggris dan Perancis memunculkan kembali diskusi global soal masa depan Palestina dan prospek perdamaian di Timur Tengah, sebagaimana diberitakan Sky News pada Selasa (29/7/2025).

Apa arti pengakuan negara Palestina?

Pengakuan terhadap negara Palestina berarti mengakui entitas tersebut sebagai negara berdaulat sesuai hukum internasional.

Berdasarkan Konvensi Montevideo tahun 1933, sebuah negara harus memenuhi empat syarat utama, yakni:

  • Memiliki penduduk tetap
  • Wilayah yang jelas
  • Pemerintahan yang efektif
  • Kemampuan menjalin hubungan dengan negara lain

Dengan terpenuhinya kriteria ini, pengakuan dari negara lain akan memperkuat posisi Palestina dalam diplomasi internasional.

Hingga Maret 2025, sebanyak 147 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengakui Palestina. Negara-negara tersebut termasuk Rusia, China, India, serta sejumlah negara Eropa seperti Spanyol, Irlandia, Norwegia, dan kini Perancis.

Baca juga: Pertemuan PBB Bahas Solusi Dua Negara Israel-Palestina, AS dan Sekutunya Absen

Mengapa Inggris dan Perancis bertindak sekarang?

Perdana Menteri Keir Starmer menegaskan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan pengakuan.

Menurutnya, pengakuan tersebut bisa menjadi kontribusi nyata untuk menyelamatkan peluang solusi dua negara, yakni Israel yang aman berdampingan dengan Palestina yang layak.

Starmer menyatakan, langkah ini merupakan bagian dari “rencana delapan poin” yang telah dibahas bersama Perancis dan Jerman.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyebut kondisi di Gaza saat ini sangat mengerikan. Ia menyerukan gencatan senjata dan menegaskan perlunya bantuan kemanusiaan.

“Waktunya telah tiba untuk melihat para sandera dibebaskan, dan waktunya telah tiba untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina,” ujar Lammy.

Presiden Perancis Emmanuel Macron sendiri telah menunjukkan kecenderungan untuk mengakui Palestina selama beberapa bulan terakhir. Ia menyebut pengakuan ini sebagai upaya mempertahankan prinsip solusi dua negara, meskipun menghadapi tekanan dari sekutu dan kelompok lain.

Baca juga: Susul Perancis, Inggris Semakin Dekat Akui Negara Palestina

Apa itu solusi dua negara?

Solusi dua negara mengacu pada pembentukan negara Palestina merdeka yang berdampingan secara damai dengan negara Israel. Palestina mengeklaim wilayah Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza sebagai bagian dari negaranya.

Namun, implementasi solusi ini menghadapi banyak hambatan. Salah satu yang terbesar adalah penentuan batas wilayah.

Banyak pihak mengusulkan penggunaan batas sebelum 1967 sebagai dasar, namun permukiman Israel yang terus bertambah di Tepi Barat dan Yerusalem Timur menjadi tantangan utama. Saat ini, sekitar 600.000 warga Israel tinggal di wilayah yang diklaim Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara tegas menolak pembentukan negara Palestina. Ia mengeklaim bahwa pengakuan terhadap Palestina justru akan menguntungkan kelompok bersenjata seperti Hamas, terutama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Respons Israel dan Palestina

Pemerintah Israel langsung mengecam langkah Inggris dan Perancis.

Kementerian Luar Negeri Israel menyebut perubahan sikap London dan Paris sebagai “keuntungan bagi Hamas” dan menilai hal itu merugikan upaya mencapai gencatan senjata di Gaza.

Netanyahu bahkan menyebut keputusan Perancis sebagai landasan peluncuran untuk memusnahkan Israel, bukan untuk hidup damai berdampingan dengannya.

Sebaliknya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan apresiasi. Dalam pernyataan resminya, ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Presiden Macron atas langkah yang bersejarah tersebut.

Baca juga: Efek Perancis Berlanjut, Inggris Akan Akui Negara Palestina Juga?

Negara lain akan mengikuti?

Langkah Perancis dan Inggris menuai beragam reaksi dari negara-negara lain. Pemerintah Jerman, misalnya, tetap mendukung solusi dua negara namun belum bersedia mengakui Palestina saat ini.

Mereka lebih menekankan pada perlunya gencatan senjata di Gaza dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, juga menegaskan komitmen terhadap solusi dua negara, namun belum memberikan pengakuan resmi.

Australia menyebut kondisi di Gaza sebagai “bencana kemanusiaan”. PM Anthony Albanese mengatakan negaranya mendukung masa depan di mana rakyat Israel dan Palestina hidup damai di dalam perbatasan yang aman dan diakui secara internasional.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, menyatakan, pengakuan terhadap Palestina harus diiringi dengan pengakuan terhadap Israel.

“Negara Palestina yang tidak mengakui Israel berarti masalah ini tidak akan terselesaikan,” ujarnya.

Spanyol, yang sudah lebih dulu mengakui Palestina, menyambut langkah Perancis.

PM Pedro Sanchez menulis di platform X: “Bersama-sama, kita harus melindungi apa yang coba dihancurkan Netanyahu. Solusi dua negara adalah satu-satunya solusi”.

Arab Saudi juga menyatakan dukungannya dan menyerukan negara-negara lain agar mengambil langkah positif serupa.

Baca juga: Dokter Bedah Inggris Saksikan Langsung Kengerian di Gaza, Anak-anak Ditembaki Saat Berebut Makanan

Akankah dunia bergerak ke arah yang sama?

Meskipun pengakuan terhadap Palestina sebagai negara belum bersifat universal, langkah Inggris dan Perancis diyakini dapat menggerakkan kembali diskusi internasional menuju penyelesaian perang Israel-Palestina.

Pengakuan ini juga menambah tekanan diplomatik terhadap Israel untuk menyetujui solusi dua negara, di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan dan ketegangan politik global.

Leave a Comment

Related Post