
Sains Indonesia – , Jakarta – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Senin bahwa ia telah menominasikan Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian, dengan menyerahkan surat yang ia kirimkan kepada komite hadiah kepada presiden Amerika Serikat tersebut.
“Ia tengah menempa perdamaian saat kami berbicara, di satu negara, di satu kawasan demi kawasan,” kata Netanyahu dalam jamuan makan malam bersama Trump di Gedung Putih seperti dilansir Times of Israel dan Arab News.
Netanyahu kemudian berdiri dan mengejutkan Trump dengan surat nominasi hadiah Nobel, menyerahkannya kepadanya di seberang meja.
“Ini pantas diterima, dan Anda harus mendapatkannya,” kata Netanyahu.
“Saya tidak tahu ini. Wow,” jawab Trump setelah membaca teks tersebut. “Khususnya dari Anda, ini sangat berarti.”
Trump telah menerima beberapa nominasi Hadiah Nobel Perdamaian dari para pendukung dan anggota parlemen yang setia selama bertahun-tahun, dan tidak merahasiakan kekesalannya karena tidak mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut.
Partai Republik tersebut mengeluh bahwa ia telah diabaikan oleh Komite Nobel Norwegia atas perannya sebagai penengah dalam konflik antara India dan Pakistan, serta Serbia dan Kosovo.
Ia juga menuntut pujian karena telah “menjaga perdamaian” antara Mesir dan Ethiopia serta menjadi penengah Perjanjian Abraham, serangkaian perjanjian yang bertujuan untuk menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab.
Trump berkampanye untuk jabatannya sebagai “pembawa perdamaian” yang akan menggunakan keterampilan negosiasinya untuk segera mengakhiri perang di Ukraina dan Gaza, meskipun kedua konflik tersebut masih berkecamuk lebih dari lima bulan dalam masa jabatan kepresidenannya.
Pilihan Editor: Netanyahu Terbang ke Washington, Bahas Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza









Leave a Comment