Sains Indonesia – , Jakarta – Kejaksaan Agung menjadwalkan pemeriksaan mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook periode 2019-2022. “Rencananya hari ini, sesuai surat panggilan,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar, Selasa, 8 Juli 2025. Namun berdasarkan pantauan Tempo sejak pukul 09.00 WIB, Nadiem belum terligat di gedung Pidsus Kejagung.
Yang datang justru mantan konsultan Kemendikbudristek Ibrahim Arief. Dia tiba di gedung Pidsus Kejagung pukul 09.35 WIB didampingi pengacaranya, Indra Haposan Sihombing. Dalam kasus ini penyidik kejaksaan belum menetapkan tersangka. Namun, setidaknya sekitar 40 orang telah dimintai keterangan, termasuk Nadiem.
Nadiem sudah pernah diperiksa oleh penyidik kejaksaan pada 23 Juni 2025. Saat itu ia diperiksa sekitar 12 jam, mulai pukul 09.10 – 21.00 WIB.
Ada 31 pertanyaan pokok yang dilontarkan penyidik kepada Nadiem. Salah-satu adalah soal isi rapat pada 6 Mei 2020, sebelum adanya kajian pada Juni 2020 yang menonjolkan kelebihan Chromebook. Penyidik tengah mendalami apakah keputusan dipilihnya Chromebook sebagai barang pengadaan diputus sebelum kajian keluar, yakni pada rapat di bulan Mei tersebut. Sebab pada kajian awal di April 2020, isi kajian menonjolkan kelebihan Windows alih-alih Chromebook yang memiliki ketergantungan pada internet.
Pada pengadaan laptop dengan sistem operasi Chromebook yang bernilai Rp 9,9 triliun ini, kejaksaan menuding ada kesengajaan pengubahan kajian sehingga produk Google itu dipilih. Kejaksaan juga tengah mendalami tawaran- tawaran dari Google sehingga Chromebook terpilih.
Pilihan Editor: Peran Tiga WNA Penembak Turis Australia di Bali. Apa Motifnya?
Leave a Comment