Sains Indonesia – Gempar di arena politik nasional! Kongres VI PDI Perjuangan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Sabtu (2/8), baru saja mengumumkan susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2025–2030 yang penuh kejutan. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri secara langsung melantik para punggawa baru partai berlambang banteng ini, namun ada satu nama besar yang absen dan membuat publik bertanya-tanya: Hasto Kristiyanto!
Ya, setelah dua periode menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) yang vital bagi pergerakan partai, nama Hasto justru tidak tercantum dalam daftar 37 pengurus baru tersebut. Sebuah manuver politik yang tak terduga, di mana posisi strategis Sekjen untuk sementara waktu diambil alih langsung oleh sang Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri sendiri! Keputusan ini tentu saja memicu beragam spekulasi dan analisis di kalangan pengamat dan simpatisan.
Momen pelantikan di panggung utama Kongres begitu khidmat. Di hadapan ribuan kader dan tamu undangan, Megawati melontarkan pertanyaan tegas, “Atas nama Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, saya melantik DPP PDI Perjuangan untuk membantu kerja-kerja partai. Apakah saudara bersedia untuk dilantik?” Dan serentak, para pengurus baru menjawab mantap, “Bersedia!” Mereka kemudian berdiri dan mengucapkan sumpah jabatan yang dipandu langsung oleh putri Proklamator itu.
Struktur organisasi baru ini, yang dikatakan menggabungkan tokoh senior partai dengan wajah-wajah kader muda potensial, menjadi cetak biru strategi PDIP ke depan. Namun, bayangan Hasto Kristiyanto yang selama ini menjadi “motor penggerak” dan menghadapi berbagai dinamika politik, tak luput dari perhatian. Di tengah isu dan tantangan yang belakangan menyelimuti dirinya, publik tentu menanti penjelasan lebih lanjut mengenai keputusan mengejutkan ini.
Berikut adalah struktur lengkap pengurus DPP PDIP 2025–2030 yang telah resmi dilantik:
Ketua Umum: Megawati Soekarnoputri
1. Ketua Bidang Kehormatan Partai – Komarudin Watubun
2. Ketua Bidang Sumber Daya – Said Abdullah
3. Ketua Bidang Luar Negeri – Ahmad Basarah
4. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Legislatif – Bambang Wuryanto
5. Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi – Djarot Saiful Hidayat
6. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif – Deddy Yevri Hanteru Sitorus
7. Ketua Bidang Politik – Puan Maharani
8. Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah – Ganjar Pranowo
9. Ketua Bidang Reformasi Hukum dan HAM – Yasonna H. Laoly
10. Ketua Bidang Perekonomian – Basuki Tjahaja Purnama
11. Ketua Bidang Kebudayaan – Rano Karno
12. Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan – Puti Guntur Soekarno
13. Ketua Bidang Kebijakan Publik dan Reformasi Birokrasi Kerakyatan – Abdullah Azwar Anas
14. Ketua Bidang Penanggulangan Bencana – Tri Rismaharini
15. Ketua Bidang Industri, Perdagangan, dan Tenaga Kerja – Darmadi Durianto
16. Ketua Bidang Kesehatan – Ribka Tjiptaning
17. Ketua Bidang Jaminan Sosial – Charles Honoris
18. Ketua Bidang Perempuan dan Anak – I Gusti Ayu Bintang Darmawati
19. Ketua Bidang Koperasi dan UMKM – Andreas Eddy Susetyo
20. Ketua Bidang Pariwisata – Wiryanti Sukamdani
21. Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga – MY Esti Wijayanti
22. Ketua Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan YME – Zuhairi Misrawi
23. Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital – Muhammad Prananda Prabowo
24. Ketua Bidang Pertanian dan Pangan – Sadarestuwati
25. Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan – Rokhmin Dahuri
26. Ketua Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup – Eriko Sotarduga
27. Ketua Bidang Hukum dan Advokasi – Ronny Talapessy
28. Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi – Andreas Hugo Pareira
Sekretariat dan Bendahara
29. Sekretaris Jenderal – Megawati Soekarnoputri
30. Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Internal – Dolfie O.F.P.
31. Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemerintahan – Utut Adianto
32. Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kerakyatan – Sri Rahayu
33. Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi – Adian Yunus Yusak Napitupulu
34. Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kesekretariatan – Yoseph Aryo Adhi Dharmo
35. Bendahara Umum – Olly Dondokambey
36. Wakil Bendahara Bidang Internal – Rudianto Tjen
37. Wakil Bendahara Bidang Eksternal – Yuke Yurike
Perubahan drastis dalam struktur DPP PDIP ini tentu akan menentukan arah dan strategi partai ke depan, terutama menghadapi dinamika politik yang semakin kompleks. Absennya Hasto Kristiyanto dan sementara waktu diambil alihnya jabatan Sekjen oleh Megawati adalah sinyal kuat akan adanya restrukturisasi mendalam yang mungkin belum terungkap sepenuhnya. Apa makna di balik keputusan ini? Bagaimana dampaknya terhadap peta kekuatan politik nasional?
Menurut Anda, langkah besar ini akan membawa PDIP ke mana? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan jangan lupa sebarkan artikel ini agar diskusi semakin hangat!









Leave a Comment