Ada apa sebenarnya di balik serangan dahsyat ke fasilitas nuklir Iran? Selama ini cuma spekulasi, tapi kini Teheran akhirnya buka suara! Sebuah pengakuan mengejutkan datang langsung dari Iran, membenarkan bahwa fasilitas nuklir mereka telah rusak parah akibat serangan membabi buta dari Israel dan Amerika Serikat. Tapi tunggu, drama belum selesai, karena klaim bombastis dari Donald Trump justru dibantah habis-habisan oleh laporan intelijen paling rahasia!
Kabar mengejutkan ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (25/6/2025). “Itu pasti karena (fasilitas nuklir) telah diserang berulang kali,” tegas Baghaei saat dicecar wartawan soal kondisi situs nuklir Iran yang jadi sasaran gempuran AS dan Israel. Dia menambahkan bahwa ini adalah masalah teknis dan Organisasi Energi Atom Iran bersama lembaga terkait sedang menanganinya.
Sebelumnya, dunia dibuat tegang dengan serangkaian serangan brutal. Pada Minggu (22/6/2025), Amerika Serikat melancarkan gempuran dahsyat yang menyasar tiga situs nuklir utama Iran: Natanz, Fordo, dan Isfahan. Bukan main-main, AS mengerahkan tujuh bomber B-2 bersayap kelelawar dan menjatuhkan 14 rudal penembus bunker GBU-57 Massive Ordnance Penetrators (MOP), masing-masing dengan bobot sekitar 13 ton! Donald Trump bahkan dengan yakin mengklaim bahwa di Fordo, fasilitas bawah tanah yang dijaga super ketat itu, pesawat-pesawat tersebut membawa muatan penuh bom dan dijatuhkan di sana.
Serangan ke Fordo ini diklaim Trump sukses besar. “Sejumlah muatan penuh bom dijatuhkan di Fordo. Fordo sudah lenyap,” tulis Trump penuh percaya diri di media sosial Truth Social miliknya, seperti dikutip dari Reuters. Sementara itu, Natanz menjadi salah satu fasilitas nuklir yang juga menjadi target serangan Israel pada Jumat (13/6/2025) pekan lalu, di hari pertama perang Iran-Israel yang berlangsung sepekan. Sedangkan Isfahan diyakini sebagai lokasi Iran menyimpan uranium yang diperkaya dengan mutu mendekati bom.
Presiden AS Donald Trump dengan lantang menyatakan bahwa serangan-serangan ini telah melenyapkan fasilitas dan kemampuan nuklir Iran. Sebuah klaim besar yang menggemparkan dunia!
Namun, tak lama setelah klaim Trump beredar, media-media besar mulai melaporkan hal yang justru memicu kemarahan sang mantan presiden. Pada Selasa (24/6/2025), Trump dikabarkan marah besar di media sosial setelah sejumlah media mengutip sumber intelijen yang melaporkan bahwa situs nuklir Iran tidak hancur total. CNN, misalnya, melaporkan bahwa serangan AS terhadap tiga situs nuklir Iran tidak menghancurkan komponen inti dari program nuklir negara itu. Laporan ini didasarkan pada hasil asesmen awal dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Pentagon. Meski begitu, analisis mengenai kerusakan dan dampaknya masih terus berlangsung, dan bisa berubah seiring informasi intelijen yang lebih lanjut.
Tak hanya CNN, AFP juga melaporkan bahwa bom penembus bunker yang digunakan AS dalam serangannya hanya berhasil menutup akses ke sejumlah fasilitas nuklir. Serangan itu disebut hanya merusak pintu masuk, sementara bangunan bawah tanah tetap utuh. Bahkan, serangan itu sama sekali tidak menghancurkan infrastruktur bawah tanah tempat persediaan uranium diperkirakan disimpan. Ini jelas bertolak belakang dengan klaim bombastis Trump.
Di platform media sosial Truth Social, Trump langsung menanggapi pemberitaan tersebut sebagai “berita palsu”, dengan tulisan penuh huruf kapital. “Berita palsu CNN, bersama dengan New York Times yang gagal, telah bekerja sama dalam upaya untuk mengkerdilkan salah satu serangan militer paling berhasil dalam sejarah,” tulis Trump. Dia kembali bersikeras bahwa situs nuklir di Iran telah hancur total, sebagaimana dilansir BBC. Pemerintahan Trump juga terus membantah laporan yang mengatakan bahwa serangan AS terhadap Iran tidak menghilangkan program nuklirnya.
Jadi, mana yang benar? Apakah fasilitas nuklir Iran benar-benar lenyap seperti klaim Trump, atau hanya “terluka” seperti yang dilaporkan intelijen? Pengakuan Iran soal “rusak parah” justru menambah misteri ini. Ini menjadi tanda tanya besar di tengah ketegangan geopolitik yang memanas. Siapa yang harus kita percaya dalam pertempuran narasi ini?
Bagaimana menurutmu? Apakah ini pertanda bahwa program nuklir Iran masih hidup dan baik-baik saja, ataukah Trump memang berhasil melenyapkannya? Bagikan pendapatmu di kolom komentar dan jangan lupa bagikan artikel ini agar lebih banyak yang ikut berdiskusi!









Leave a Comment