
Sains Indonesia – Ada kabar mengejutkan dari Istana! Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendadak dapat tugas super berat langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Bukan sembarang tugas, melainkan misi khusus untuk ‘mengurus’ Papua, pulau paling timur Indonesia yang dikenal dengan segudang persoalannya. Konon, Gibran bahkan siap berkantor di sana. Tapi, benarkah demikian? Dan mampukah Gibran menjawab tantangan ini?
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, membocorkan detailnya. Menurut Yusril, Presiden Prabowo memang secara spesifik menunjuk Wakil Presiden Gibran untuk mempercepat pembangunan Papua dan menyelesaikan berbagai isu HAM di Papua. Ini bukan tugas main-main, mengingat kompleksitas masalah yang ada di sana.
Menanggapi mandat “mengurus Papua” ini, Gibran Rakabuming Raka dengan sigap menyatakan kesiapannya. Bahkan, ia sempat membuat heboh dengan pernyataannya bahwa ia siap jika harus berkantor di Papua demi kelancaran tugasnya. Sebuah komitmen yang patut diacungi jempol, atau justru memicu tanda tanya besar di kalangan publik?
Tak disangka, wacana Gibran berkantor di Papua ini langsung menuai badai tanggapan. Salah satu yang paling vokal adalah Wakil Ketua Komisi III DPR dari PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira. Ia terang-terangan mempertanyakan urgensi penugasan khusus ini, apalagi jika sampai membuat kantor baru bagi wapres di Papua. Bagi Andreas, langkah ini hanyalah pemborosan anggaran belaka. Ia juga menegaskan, masalah Papua jauh lebih kompleks dan seharusnya diselesaikan dengan pendekatan hak asasi manusia secara menyeluruh, bukan sekadar membangun kantor baru.
Namun, kegaduhan ini tak berlangsung lama. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, segera turun tangan untuk meluruskan duduk perkara. Prasetyo menjelaskan bahwa sesuai Undang-Undang Otonomi Khusus Papua, tugas wakil presiden memang mencakup percepatan pembangunan Papua. Tapi ia buru-buru menegaskan, ini tidak berarti Wakil Presiden Gibran akan benar-benar membuka kantor fisik di Papua. Jadi, isu “Gibran berkantor di Papua” ternyata hanya wacana yang salah tafsir?
Terlepas dari polemik soal kantor, satu pertanyaan besar kini menggantung di benak publik: mampukah Gibran, sosok muda yang baru menjabat, benar-benar mengemban tugas maha berat mengurus Papua? Pulau terluas di Indonesia ini bukan hanya indah, tapi juga sarat masalah, mulai dari ketimpangan pendidikan, lambatnya pembangunan infrastruktur, hingga isu keamanan yang tak kunjung usai. Beban ada di pundak Gibran, dan mata publik kini tertuju kepadanya.
Gibran Diusulkan Dimakzulkan hingga Diisukan Bertugas di Papua, Begini Kata Relawan dan Mensesneg
Bagaimana menurut Anda, mampukah Gibran menjawab tantangan besar ini demi kemajuan Papua? Mari diskusikan pandangan Anda di kolom komentar di bawah dan bagikan artikel ini agar lebih banyak yang tahu perkembangan terbarunya!
#wapresgibran #gibran #gibranuruspapua









Leave a Comment