Gibran One Piece: Kode Tersembunyi di Balik Penampilannya yang Bikin Geger Pilpres 2024!

Admin Utama

August 4, 2025

3
Min Read

Kontroversi Lambang One Piece: Dulu Dipakai Gibran dan Sri Mulyani, Kini Bendera Bajak Laut Topi Jerami Bikin Heboh Jelang Kemerdekaan!

Siapa sangka, simbol anime yang mendunia, One Piece, kini jadi topik hangat yang membelah opini publik di Indonesia! Dulu, lambang bajak laut Topi Jerami Mugiwara ini pernah bangga dikenakan oleh dua figur publik penting: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Tapi, kini, tiba-tiba pemerintah mengeluarkan peringatan keras terhadap pengibaran bendera One Piece yang viral di mana-mana. Ada apa gerangan?

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Hari Wibowo, baru-baru ini angkat bicara soal fenomena ini. Drajad buru-buru meluruskan, penggunaan atribut One Piece oleh Gibran di masa lalu itu beda banget konteksnya dengan maraknya pengibaran bendera hitam bergambar tengkorak Topi Jerami yang kita lihat sekarang. “Jelas beda jauh momentum dan timing-nya,” tegas Drajad kepada Tempo, Senin, 4 Agustus 2025.

Ingatkah Anda, momen-momen saat Gibran tampil dengan pin Mugiwara yang ikonik? Putra sulung Presiden Jokowi ini memakai simbol bajak laut favoritnya itu saat berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Bahkan, saat debat calon wakil presiden pada 21 Januari 2024 lalu, Gibran juga tampil dengan jaket berlogo klan Uzumaki Naruto dan pin kecil khas bajak laut Topi Jerami dari anime One Piece. Alasannya sederhana: Gibran memang penggemar berat One Piece, dan ini adalah cara untuk merangkul para pemilih muda, alias para wibu yang menggemari anime dan manga. Ini adalah pesan bahwa dia dekat dengan kaum milenial dan Gen Z!

Tak cuma Gibran, kejutan lainnya datang dari jajaran menteri! Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan kita yang selalu tampil serius, ternyata juga seorang penggemar One Piece. Pada 30 Juli 2023, beliau sempat bikin geger Instagram-nya (@smindrawati) dengan tiga foto dirinya mengenakan topi jerami ala Monkey D. Luffy. Dengan kemeja batik merah dan tulisan “Indonesia” di topi, Sri Mulyani bahkan berpose khas seperti Luffy dan menyebut sang kapten bajak laut Topi Jerami sebagai tokoh idolanya. Pesan yang ia sampaikan pun inspiratif: persahabatan, membantu yang membutuhkan, mengejar mimpi, dan jangan pernah menyerah.

Namun, angin kini berbalik 180 derajat. Pemerintah Prabowo Subianto kini melihat lambang One Piece sebagai potensi “pemecah belah bangsa”. Peringatan keras pun dilayangkan kepada mereka yang mengibarkan bendera tersebut. Fenomena ini memang sedang memanas, terutama menjelang peringatan kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025. Dari media sosial hingga rumah-rumah, kendaraan, bahkan mural di jalanan, bendera One Piece berkibar di mana-mana. Simbol ini, menurut sebagian masyarakat, adalah ekspresi kekecewaan terhadap pemerintah.

Drajad Wibowo kembali menegaskan perbedaan krusial. Menurutnya, pengibaran bendera One Piece saat ini, yang bertepatan dengan bulan kemerdekaan, sangat berbeda maknanya dengan saat Gibran memakai atributnya. Di bulan kemerdekaan, pengibaran bendera Merah Putih adalah momen sakral untuk menanamkan nasionalisme. “Menjadikan One Piece sebagai bendera dalam bulan kemerdekaan kita jelas menodai kesakralan tersebut. Beda jauh maknanya dengan saat Mas Gibran memakainya,” ujar Drajad. Ia bahkan menganalogikannya seperti bermain bola di tengah orang yang khusyuk beribadah. “Wajar jika orang berpikir ini karena main yang kebablasan atau memang sengaja menggangu orang beribadah?” ujarnya retoris.

Jadi, jelas sudah, konteks adalah raja! Dulu atribut One Piece dipakai untuk merangkul pemilih muda dan menunjukkan sisi lain seorang pejabat. Kini, bendera bajak laut Topi Jerami menjadi simbol protes dan dianggap mengganggu kesakralan peringatan kemerdekaan. Sebuah ironi yang menarik, bukan?

Bagaimana menurut Anda? Apakah pengibaran bendera One Piece ini memang bentuk kekecewaan yang wajar, atau sudah kebablasan dan menodai makna kemerdekaan? Yuk, bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan sebarkan artikel ini agar semakin banyak yang tercerahkan!

Leave a Comment

Related Post