Geger Bendera One Piece: Pemerintah Panik? Analisis Mengapa Reaksi Mereka Jadi Bumerang!

Admin Utama

August 4, 2025

3
Min Read

Jakarta – Bendera One Piece bikin geger Indonesia? Pemerintah panik sampai klarifikasi berkali-kali! Ada apa sebenarnya di balik fenomena viral ini?

Pengibaran bendera bergambar tengkorak ikonik dari serial anime One Piece mendadak jadi perbincangan hangat menjelang HUT ke-80 RI. Bendera bajak laut ini berkibar di rumah-rumah, kendaraan, bahkan jadi mural di jalanan. Bukan sekadar gaya-gayaan, ternyata ada pesan tersembunyi di balik bendera One Piece ini.

Kenapa Bendera One Piece Bikin Heboh?

Usut punya usut, pengibaran bendera One Piece ini adalah bentuk ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Mereka merasa inilah cara untuk melawan keadaan sosial dan politik yang sedang terjadi. Jadi, bendera bajak laut ini bukan cuma simbol anime, tapi juga simbol perlawanan!

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, sampai tiga kali memberikan pernyataan terkait bendera One Piece ini. Awalnya khawatir bendera ini bisa memecah belah bangsa, eh, ujung-ujungnya malah minta masyarakat jangan membenturkan bendera One Piece dengan bendera Merah Putih. Bingung, kan?

“Bendera itu digunakan oleh sebagian pihak untuk kemudian melakukan hal-hal yang menurut kami itu bisa memecah belah bangsa,” kata Dasco.

Pemerintah Kalang Kabut?

Reaksi keras juga datang dari berbagai pihak. Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Firman Soebagyo, bahkan menyebut pengibaran bendera One Piece ini sebagai provokasi untuk menjatuhkan pemerintahan. Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, juga enggak kalah tegas. Katanya, ada upaya provokasi untuk menurunkan muruah bendera Merah Putih. Wah, segitunya!

Menteri HAM, Natalius Pigai, bahkan melarang pengibaran bendera One Piece dan menganggapnya sebagai bentuk makar jika dikibarkan sejajar dengan bendera Merah Putih. Serem!

Sweeping Bendera One Piece?

Setelah ramai reaksi keras, muncul dugaan sweeping terhadap pengibar bendera One Piece. Seorang mahasiswa Universitas Riau, Kharik Anhar, mengaku dapat imbauan dari grup WhatsApp agar ketua RT/RW melaporkan warganya yang mengibarkan bendera One Piece ke Babinsa dan Bimas.

“Ini jelas pembungkaman yang nyata. Padahal bendera Jolly Roger bentuk kritik kepada negara yang sistemnya sudah korup dan diisi oleh orang korup juga, kenapa mereka marah?” ujar Kharik.

Namun, Kepala Penerangan Kodam lll/Siliwangi Jawa Barat membantah adanya perintah sweeping tersebut.

Istana Turun Tangan

Di tengah kehebohan ini, Istana Kepresidenan akhirnya angkat bicara. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan bahwa pemerintah menghormati kebebasan berekspresi komunitas penggemar anime One Piece. Katanya, tidak ada masalah dengan pengibaran bendera tersebut.

“Yang jadi masalah adalah apabila ada pihak-pihak yang kemudian memanfaatkan kreativitas tersebut untuk hal-hal yang menurut pendapat kita itu juga sebaiknya jangan sampai terjadi,” kata Prasetyo.

Opini Pengamat: Ada Apa di Balik Ini Semua?

Dosen komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai fenomena ini dipicu oleh keresahan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah. Masyarakat merasa simbol asing lebih aman untuk menyampaikan protes daripada simbol lokal.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, juga sependapat. Menurutnya, ini adalah protes sosial terhadap kebijakan pemerintah yang membuat masyarakat jenuh.

Kesimpulan: Pemerintah Harus Lebih Peka!

Fenomena pengibaran bendera One Piece ini adalah sinyal kuat dari masyarakat. Pemerintah seharusnya lebih peka terhadap aspirasi publik dan memperbaiki komunikasi. Jangan sampai kebijakan yang dikeluarkan justru membuat masyarakat semakin resah dan akhirnya mencari cara lain untuk menyampaikan protes.

Gimana menurut kamu? Apakah pengibaran bendera One Piece ini wajar sebagai bentuk kritik? Share pendapatmu di kolom komentar dan jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-temanmu!

Leave a Comment

Related Post