Gawat! Thailand-Kamboja Rundingkan Gencatan Senjata di Malaysia: Apa yang Terjadi Sebenarnya?

Admin Utama

July 28, 2025

3
Min Read

Gawat! Perang Saudara di Asia Tenggara?! Malaysia Turun Tangan, AS dan China Ikut Campur!

Jakarta – Situasi tegang di perbatasan Thailand dan Kamboja makin panas! Pertempuran sengit dilaporkan terus terjadi, memaksa Malaysia turun tangan menjadi penengah. Perundingan gencatan senjata tingkat tinggi antara Thailand dan Kamboja dijadwalkan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, hari Senin, 28 Juli, pukul 15.00 waktu setempat (07.00 GMT). Mampukah pertemuan yang dipimpin langsung oleh Perdana Menteri sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet ini meredakan konflik berdarah?

Malaysia, sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), mengambil inisiatif penting ini. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menekankan bahwa fokus utama adalah mencapai gencatan senjata secepat mungkin.

Ketika Dua Raksasa Ikut Bermain: AS dan China Turun Tangan

Konflik ini ternyata menarik perhatian dunia internasional! Dilansir dari CNA, bahkan Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, sampai turun tangan. Trump mengaku telah berbicara dengan kedua pemimpin negara dan merasa optimis akan adanya solusi. “Saya berbicara dengan kedua perdana menteri, dan saya rasa saat saya menutup telepon, mereka ingin menyelesaikannya sekarang,” ujarnya.

Namun, Trump juga memberikan peringatan keras: kesepakatan dagang antara AS dan kedua negara terancam ditangguhkan jika kekerasan terus berlanjut. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menambahkan bahwa pejabat Departemen Luar Negeri AS telah berada di Malaysia untuk memfasilitasi proses perdamaian. Tidak hanya AS, Cina juga dikabarkan mengirimkan delegasi dalam pertemuan tersebut. Wah, sepertinya masalah ini memang serius!

Di Balik Meja Perundingan, Suara Meriam Masih Menggelegar

Ironisnya, di tengah persiapan perundingan, kedua negara justru saling tuduh melancarkan serangan artileri. Militer Thailand melaporkan pertempuran masih berkecamuk di tujuh titik perbatasan yang didominasi perbukitan, hutan lebat, dan lahan pertanian. “Situasi tetap sangat tegang, dan diperkirakan Kamboja sedang bersiap untuk operasi militer besar sebelum negosiasi dimulai,” ungkap pernyataan militer Thailand.

Sebaliknya, Kementerian Pertahanan Kamboja menuduh Thailand telah melanggar wilayahnya. “Ini hari kelima Thailand menginvasi wilayah Kamboja dengan senjata berat dan pengerahan banyak pasukan untuk merebut tanah Kamboja,” tegas juru bicara Maly Socheata. Sebelumnya, militer Thailand juga menuduh penembak jitu Kamboja bersembunyi di kuil yang disengketakan dan menyerang wilayah Thailand dengan roket.

Korban Berjatuhan, Ratusan Ribu Mengungsi

Empat hari sejak konflik pecah, data mencatat 35 korban jiwa dari kedua belah pihak. Lebih dari 200 ribu orang terpaksa dievakuasi dari wilayah perbatasan akibat konflik yang semakin memburuk. Tragis!

Kesimpulan: Mampukah Diplomasi Mengalahkan Kekerasan?

Pertemuan di Kuala Lumpur menjadi harapan terakhir untuk menghentikan pertumpahan darah. Dengan mediasi dari Malaysia serta dukungan dari AS dan China, mampukah Thailand dan Kamboja mencapai kesepakatan damai? Ataukah kepentingan nasional dan egoisme akan terus mengorbankan rakyat sipil?

Bagaimana pendapatmu tentang situasi ini? Apakah menurutmu perundingan ini akan berhasil? Bagikan pendapatmu di kolom komentar dan jangan lupa share artikel ini agar semakin banyak orang peduli dengan perdamaian di Asia Tenggara!

Leave a Comment

Related Post