
Sains Indonesia – , Jakarta – Waspada! Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere Tiba-tiba Ditutup Total! Ratusan penumpang terpaksa gigit jari karena sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki mengancam langit Flores Timur. Sampai kapan penutupan mendadak ini berlangsung? Simak selengkapnya!
Keputusan mengejutkan ini diumumkan langsung oleh Kepala Unit Penyelenggaraan Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda, Partahian Panjaitan. Menurut Partahian, penutupan ini wajib dilakukan sesuai Notam Aerodrome Closed Nomor C0894 yang berlaku efektif Senin, 7 Juli 2025, pukul 09.00 WITA. “Jalur penerbangan atau area approach bandar udara terdampak abu vulkanik,” tegasnya, menjelaskan betapa seriusnya ancaman debu gunung berapi itu.
Bandara vital di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur ini akan ditutup sementara hingga Selasa, 8 Juli 2025, pukul 06.00 WITA. Jadi, bagi Anda yang punya rencana terbang ke atau dari Maumere dalam waktu dekat, bersiaplah untuk perubahan jadwal!
Menariknya, kondisi ini bukan karena Gunung Lewotobi Laki-Laki sedang erupsi aktif, melainkan ulah angin kencang di puncaknya! Menurut peta prediksi penyebaran debu vulkanik dari Satelit Darwin Volcanic Ash Advisory Centre, angin itulah yang menerbangkan sisa-sisa abu dan debu vulkanik, menyelimuti jalur kritis penerbangan di atas Bandara Fransiskus Xaverius Seda.
Imbasnya, sungguh tak terhindarkan! Ada 501 penumpang yang harus menunda impian perjalanannya. Mereka adalah para calon penumpang dari rute-rute vital seperti Wings Air Maumere – Kupang, Wings Air Labuan Bajo – Maumere, dan NAM Air Maumere – Kupang. Jadwal keberangkatan mereka terpaksa diundur sampai kondisi langit Maumere kembali “bersih” dan aman.
Kabar baiknya, Kementerian Perhubungan tak tinggal diam! Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, langsung bergerak cepat meminta seluruh maskapai dan pihak bandara proaktif memberikan update informasi dan memastikan hak-hak penumpang terpenuhi. Bagi Anda yang terdampak, ada tiga solusi utama: reschedule (jadwal ulang), reroute (pindah rute), atau yang paling melegakan, pengembalian dana penuh! Ini adalah bentuk komitmen Kemenhub untuk menjaga kepercayaan publik dan memberikan perlindungan maksimal bagi kita semua pengguna jasa transportasi udara.
Lukman juga menegaskan, keselamatan dan kenyamanan penumpang adalah harga mati. Pihaknya akan terus berkoordinasi erat, menyesuaikan operasional Bandara Fransiskus Xaverius Seda berdasarkan data terkini, demi memastikan setiap keputusan – baik penutupan maupun pembukaan kembali – selalu mengutamakan keamanan perjalanan Anda.
Penutupan Bandara Fransiskus Xaverius Seda akibat abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki ini memang menimbulkan ketidaknyamanan, namun ini adalah langkah krusial demi keselamatan penerbangan. Mari kita berharap kondisi segera membaik dan layanan penerbangan bisa kembali normal. Menurut Anda, apa solusi terbaik agar insiden seperti ini tidak terlalu sering terjadi di masa depan? Bagikan opini Anda dan jangan lupa sebarkan informasi penting ini kepada keluarga atau teman yang mungkin terdampak!









Leave a Comment