Bahlil Janji Percepat Izin Kontrak Kerja Sama Migas

Admin Utama

August 1, 2025

3
Min Read

Sains Indonesia – , Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berkomitmen mempercepat proses perizinan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas bumi (migas) yang saat ini masih dalam tahap pengurusan. Ia menyebutkan langkah ini adalah upaya pemerintah mencapai target lifting migas sebesar 605 ribu barel per hari pada tahun 2025.

Komitmen tersebut, kata Bahlil, menjadi salah satu upaya ESDM mewujudkan kedaulatan energi yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto. “Potensi migas di Indonesia sangat besar. Dari 128 cekungan yang ada, baru sekitar 20 yang aktif produksi. Ini menunjukkan masih banyak ruang untuk eksplorasi dan pengembangan,” kata Bahlil dalam acara CEO Forum 2025, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 1 Agustus 2025.

Bahlil menyoroti masih banyak Wilayah Kerja (WK) migas yang sudah memiliki Plan of Development (POD) namun belum berjalan optimal. Ia mengatakan bakal bekerja sama dengan para KKKS mencari solusi agar lifting migas meningka termasuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dalam proses perizinan.

“Saya akan turun langsung membantu mempercepat perizinan. Namun bagi KKKS yang izinnya sudah selesai dan tidak ada kendala, kami minta segera operasikan proyeknya. Jika tidak, kami akan mengambil langkah sesuai aturan,” kata dia.

Selain percepatan perizinan, ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah migas. Pembinaan dan pemberian peluang kerja bagi masyarakat lokal menjadi fokus agar manfaat ekonomi dari sumber daya migas dapat dirasakan secara langsung.

Dalam hal dukungan fiskal, Bahlil memastikan skema gross split dan cost recovery saat ini tidak menjadi kendala karena tingkat pengembalian investasi telah disesuaikan agar proyek-proyek hulu migas menjadi ekonomis dan menarik bagi investor. Dengan langkah-langkah tersebut, ia optimistis target lifting migas 2025 dapat tercapai.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak bumi selama semester I 2025 mencapai 578 ribu barel per hari (bph). Angka ini setara dengan 95,5 persen dari target tahunan dalam APBN 2025 yang ditetapkan sebesar 605 ribu bph.

“Untuk lifting Juni periode tahun ini memang lebih besar dibandingkan tahun lalu, sebesar 578 ribu barel per hari. Persentasenya sudah 95,5 persen dari target APBN,” ujar Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dalam konferensi pers capaian kinerja tengah tahun, dikutip dari siaran langsung, Senin, 21 Juli 2025.

Djoko menyebutkan capaian ini sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi pada bulan yang sama tahun lalu, yakni 576,1 ribu bph. Ia optimistis target lifting hingga akhir tahun masih bisa dicapai. “Outlook-nya diharapkan bisa mencapai 605 ribu bph pada Desember nanti,” ucapnya.

Djoko melanjutkan terdapat perbedaan antara lifting dan produksi minyak. Per Juni 2025, produksi minyak tercatat sebesar 579,3 ribu bph, sedikit di atas angka lifting. Ia mengatakan hal ini terjadi karena tidak semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama langsung melakukan lifting setelah produksi. “Beberapa kontraktor menyimpan minyak terlebih dulu dan melakukan lifting secara berkala,” kata Djoko.

Meskipun demikian, ia menyatakan target lifting dan produksi tetap disamakan dalam APBN karena seluruh minyak yang diproduksi akan di-lifting. Selain minyak, SKK Migas juga mencatat kinerja positif pada sektor gas. Produksi gas per Juni 2025 mencapai 6.820 MMSCFD, melebihi target APBN yang ditetapkan sebesar 5.628 MMSCFD.

Pilihan Editor: Investigasi Menyeluruh Skandal Doktor Bahlil

Leave a Comment

Related Post