Jakarta Bebas Buta Aksara? Kok Masih Ada Anak Putus Sekolah?! Pemprov DKI Turun Tangan!
Jakarta – Ironi, ya? Di tengah gembar-gembor Jakarta sebagai kota global dengan anggaran pendidikan selangit, ternyata masih ada anak yang terpaksa putus sekolah. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, sampai kaget mendengar kabar ini. Katanya sih, KJP (Kartu Jakarta Pintar) sudah digelontorkan ke 707.622 siswa se-Jakarta. Lalu, kenapa masih ada yang ketinggalan?
Pramono menegaskan, Pemprov DKI tidak akan tinggal diam. “Kalau tetap ada yang putus sekolah, apakah itu putus karena tidak mau sekolah atau tidak mampu biayanya akan kami selesaikan,” tegasnya di Balai Kota Jakarta, Senin (4/8). Bukan cuma biaya sekolah, biaya untuk ambil ijazah pun sudah digratiskan!
Anggaran Pendidikan Gede, Tapi Kok…?
Anggota Badan Anggaran DPRD Jakarta, Lukmanul Hakim, juga ikut prihatin. Dengan anggaran pendidikan yang mencapai 25,20 persen dari total APBD 2025, seharusnya tidak ada lagi cerita anak putus sekolah di Jakarta. “Paling miris di dalam hati kami, masih ada namanya putus sekolah di Jakarta,” ujarnya.
Lukmanul berharap, Jakarta sebagai global city seharusnya sudah bebas dari masalah kemiskinan dan putus sekolah.
KJP Gak Cukup? Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Pertanyaannya, kenapa KJP yang jumlahnya ratusan ribu itu belum bisa menjangkau semua anak yang membutuhkan? Apakah ada masalah pendataan? Atau ada faktor lain yang membuat anak-anak ini terpaksa berhenti sekolah?
Pemerintah Provinsi Jakarta harus segera mencari tahu akar masalahnya. Jangan sampai program KJP hanya jadi formalitas belaka tanpa benar-benar menyelesaikan masalah di lapangan.
Pemprov DKI Janji Bertindak!
Pramono memastikan, pihaknya akan turun tangan langsung untuk menuntaskan masalah ini. “Tapi kalau tetap ada yang putus sekolah, apakah itu putus karena tidak mau sekolah atau tidak mampu biayanya akan kami selesaikan,” janjinya.
Semoga saja janji ini bukan sekadar janji manis. Kita tunggu gebrakan nyata dari Pemprov DKI untuk memastikan tidak ada lagi anak Jakarta yang terpaksa putus sekolah karena alasan biaya.
Jakarta Global City Tanpa Anak Putus Sekolah? Mungkinkah?
Apakah Jakarta benar-benar bisa menjadi kota global yang inklusif, di mana semua anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan? Ataukah ini hanya mimpi di siang bolong?
Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar! Jangan lupa share artikel ini agar semakin banyak orang yang peduli dengan isu pendidikan di Jakarta!









Leave a Comment