
Minuman Keras Jadi Biang Keladi? Gubernur Dedi Mulyadi Berang, Tindak Tegas Penjual Miras di Depok!
Penutupan Pembinaan Karakter dan Bela Negara di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Senin (9/6) menghadirkan kejutan. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang hadir di acara tersebut, dibuat geram mendengar pengakuan para peserta. Ternyata, banyak dari mereka yang masuk program pembinaan ini karena kecanduan minuman keras!
Bayangkan, anak-anak muda terjerumus ke dalam masalah hingga harus mengikuti pelatihan di barak militer hanya karena alkohol. Melihat kondisi ini, Kang Dedi langsung mengambil tindakan tegas. Perintah keras diluncurkan kepada Wali Kota Depok, Supian Suri: bersihkan Depok dari peredaran minuman keras!
“Pertama, minumannya enggak boleh ada lagi di Depok, harus dibersihkan. Kedua, pembinaan orang tuanya harus berjalan,” tegas Kang Dedi. Ia menekankan peran orang tua yang sangat krusial dalam membentuk karakter anak remaja. “Kan tidak mungkin wali kota ngurusin anak setiap rumah, semuanya tergantung pada ayah dan ibunya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kang Dedi menekankan pentingnya peran orang tua sebagai teladan dan pembimbing. “Ayah ibunya harus tumbuh menjadi orang tua bagi mereka,” ungkapnya dengan nada serius.
Program pembinaan ini ternyata bukan hanya sekadar tambal sulam. Kang Dedi memastikan program ini akan berkelanjutan. “Iya nanti terus kok (berlanjut), nanti pak wali juga akan terus mengalokasikan pembiayaan untuk terus melakukan pembinaan,” jelasnya. Lebih mengejutkan lagi, program ini nantinya akan diperluas dan tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang bermasalah.
“Nanti tidak akan lagi dinikmati oleh anak-anak yang disebut anak-anak nakal ya dalam tanda kutip, tetapi nanti dinikmati oleh seluruh anak Jawa Barat, anak-anak Depok,” tandasnya. Artinya, program ini akan menjadi wadah pembinaan karakter dan bela negara yang lebih inklusif untuk generasi muda Jawa Barat.
Kesimpulan: Tindakan tegas Gubernur Dedi Mulyadi terhadap peredaran minuman keras di Depok menjadi sorotan. Langkah ini diharapkan dapat mencegah anak muda terjerumus ke dalam masalah dan membangun generasi muda yang lebih baik. Bagaimana menurut Anda? Apakah langkah ini sudah cukup efektif? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar dan jangan lupa share artikel ini!









Leave a Comment